Stellantis dan Samsung SDI Bersiap Buka Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Kedua di AS: Target Produksi 34 GWh!

24 Juli 2023, 15:22 WIB
Logo Stellantis terlihat di gedung perusahaan di Velizy-Villacoublay dekat Paris, Prancis, 23 Februari 2022. /REUTERS/Gonzalo Fuentes/File Photo

ZONA PRIANGAN - Stellantis, perusahaan otomotif Prancis-Italia, dan produsen baterai asal Korea Selatan, Samsung SDI, mengumumkan rencana untuk membuka pabrik patungan kedua di Amerika Serikat guna memproduksi baterai kendaraan listrik. Rencananya, produksi akan dimulai pada tahun 2027.

Meskipun transaksi ini masih perlu diselesaikan, lokasi pabrik masih dalam tahap peninjauan.

Informasi mengenai jumlah investasi di lokasi tersebut dan jumlah karyawan yang akan dipekerjakan akan diumumkan nanti. Pabrik ini awalnya akan memiliki kapasitas produksi sebesar 34 gigawatt jam (GWh).

Baca Juga: Pemerintah Ontario Berikan Investasi Langsung C$500 Juta pada Pabrik Baterai Volkswagen

"Fasilitas baru ini akan membantu mencapai target agresif kami untuk menawarkan setidaknya 25 kendaraan listrik baterai baru untuk pasar Amerika Utara menjelang akhir dekade ini," kata CEO Stellantis, Carlos Tavares, dalam pernyataannya, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Stellantis, yang memiliki merek-merek seperti Peugeot, Jeep, Ram, Alfa Romeo, Citroen, dan Opel, telah mengumumkan rencana untuk mencapai penjualan mobil penumpang 100% listrik di Eropa dan campuran mobil penumpang dan truk ringan 50% listrik di Amerika Serikat pada tahun 2030.

Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan berencana untuk mencari kapasitas baterai sebesar 400 GWh.

Baca Juga: Panasonic Investasikan 80 Miliar Yen untuk Memproduksi Baterai Kendaraan Listrik Tesla

Pada tahun 2021, Stellantis mengumumkan rencana untuk menginvestasikan $35 miliar atau sekitar Rp526 triliun dalam produksi kendaraan listrik dan perangkat lunak secara global hingga tahun 2025.

Pabrik baterai kedua di AS ini akan menjadi yang keenam untuk mendukung tujuan perusahaan.

"Pabrik kedua ini akan mempercepat penetrasi pasar kami di Amerika Serikat," kata CEO Samsung SDI, Yoon-ho Choi, dalam pernyataannya.

Pada Mei 2022, Stellantis dan Samsung SDI mengumumkan rencana untuk menginvestasikan lebih dari $2,5 miliar atau sekitar Rp37,5 triliun untuk membangun pabrik baterai patungan pertama mereka, yang akan dibuka pada kuartal pertama 2025 di Kokomo, Indiana.

Baca Juga: Dunia Tengah Menghadapi Kekurangan Pasokan Lithium untuk Baterai Kendaraan Listrik

Pabrik tersebut awalnya akan memiliki kapasitas 23 GWh, yang kemudian akan meningkat menjadi 33 GWh.

Kedua perusahaan tersebut menyatakan bahwa pabrik di Indiana akan mempekerjakan 1.400 orang, dan investasi dapat meningkat secara bertahap hingga $3,1 miliar atau sekitar Rp46,6 triliun.

Stellantis juga sedang membangun pabrik baterai patungan di Windsor, Ontario, Kanada, bersama dengan LG Energy Solution dari Korea Selatan.

Baca Juga: Peneliti Menggunakan Baterai Karbon-Udara dalam Terobosan untuk Sistem Penyimpanan Generasi Berikutnya

Pabrik tersebut dijadwalkan akan dibuka pada tahun 2024, menciptakan 2.500 lapangan pekerjaan dan memiliki kapasitas produksi tahunan lebih dari 45 GWh.

Pada bulan April, Samsung SDI dan General Motors (GM) mengumumkan rencana untuk berinvestasi lebih dari $3 miliar atau sekitar Rp45,1 triliun untuk membangun pabrik baterai patungan di AS, yang akan dibuka pada tahun 2026.

Sementara kapasitas produksi tahunan sebesar 30 GWh. Pabrik tersebut juga akan dibangun di Indiana dan mempekerjakan 1.700 orang.

Baca Juga: Toyota Menghabiskan $13,5 Miliar untuk Mengembangkan Teknologi dan Pasokan Baterai Mobil Listrik Pada 2030

Serikat Pekerja Otomotif Amerika (United Auto Workers), yang telah membuka negosiasi dengan Stellantis untuk kesepakatan kerja baru yang mencakup pekerja per jam di AS.

Serikat Pekerja Otomotif Amerika menginginkan karyawan di pabrik-pabrik patungan ini yang dibangun oleh GM, Stellantis, dan Ford Motor agar memiliki perwakilan serikat dan dibayar dengan upah yang lebih tinggi.

Saham Samsung SDI mengalami kenaikan setelah pengumuman ini, naik hingga 4,1% dibandingkan dengan kenaikan 0,8% pada indeks KOSPI.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler