Gartner memprediksikan bahwa pada 2021, penjualan akan kembali meningkat menjadi 1,5 miliar (1.535.358.000).
“Pada 2020, pengeluaran konsumen untuk smartphone, tetapi ketersediaan produk baru akan membuat pengguna mendorong peningkatan permintaan yang signifikan pada 2021,” kata Anshul Gupta, direktur riset senior di Gartner, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.
Baca Juga: Seorang Guru Tega Mengajak Muridnya Berhubungan Intim, Kini Diganjar 6 Tahun Penjara
Perusahaan riset pasar juga mengatakan bahwa ketersediaan jaringan 5G yang terus meningkat, ditambah dengan variasi yang lebih tinggi dari smartphone 5G mulai dari 200 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp2,8 juta akan mengarahkan permintaan di pasar yang sudah matang dan China.
“Kombinasi dari penggantian smartphone yang tertunda dan ketersediaan smartphone 5G kelas bawah siap untuk meningkatkan penjualan smartphone pada 2021,” tambah Gupta.
Permintaan smartphone 5G di negara berkembang diprediksi didorong oleh pembeli yang mencari smartphone dengan spesifikasi lebih baik dengan konektivitas 5G sebagai fitur opsional.
Baca Juga: Amerika Serikat Mendeteksi Fasilitas Pemrosesan Ulang Bahan Bakar Nuklir di Korea Utara
Gartner memperkirakan total 539 juta unit smartphone 5G akan terjual di seluruh dunia pada 2021, yang mewakili 35 persen dari total penjualan smartphone di tahun tersebut.
Tahun 2019 mencatat penjualan 16 juta (16.705.000) smartphone 5G, yang meningkat menjadi 213 juta (213.260.000) unit pada 2020, menurut Gartner.
“5G kini menjadi fitur standar di smartphone premium, terutama di Amerika Serikat, China, Jepang, dan Korea Selatan. Didorong oleh model berbiaya rendah, adopsi sangat agresif di China, di mana pangsa smartphone 5G sedang dalam kecepatan untuk mencapai 59,5 persen pada 2021," kata Gupta.