Asteroid Itokawa Memberikan Petunjuk Bagaimana Penyusun Kehidupan Terbentuk

- 17 Maret 2021, 19:02 WIB
FOTO ilustrasi batuan asteroid.*
FOTO ilustrasi batuan asteroid.* /Pixabay /lmencos

ZONA PRIANGAN - Para peneliti menemukan bahan organik dan air serta beberapa karbon penyusun kehidupan pada asteroid Itokawa.

Namun peneliti menegaskan, penemuan itu bukan jaminan adanya kehidupan di asteroid Itokawa.

Cuma penemuan bahan organik dan air di asteroid Itokawa menjadi petunjuk tentang bagaimana kehidupan pertama kali bermula di Bumi.

Baca Juga: Ngeri! Kalau Jumlah Hewan Ini Berkurang Sama Artinya Manusia Menuju Kepunahan

Baca Juga: Kejadian di Indonesia, Ada Bayi Hiu Wajahnya Mirip Muka Manusia

Itokawa memiliki panjang lebih dari 1.000 kaki (305m) dan lebarnya antara 700 - 1.000 kaki (213m - 305m).

Itokawa diyakini sebagai pecahan sisa dari asteroid yang jauh lebih besar yang pecah karena semacam tabrakan jutaan tahun yang lalu.

Meskipun keberadaan bahan organik pemberi kehidupan di Itokawa tidak membuktikan adanya kehidupan di asteroid itu sendiri.

Baca Juga: Cina Ingin Mengatur Cuaca Dunia, Kini Giliran Korea Selatan Ciptakan Matahari Buatan

Baca Juga: China Sebarkan Teknologi Satelit Canggih untuk Melacak Berbagai Aktivitas

Penemuan tersebut menunjukkan bahwa bahan-bahan ini umum di seluruh tata surya kita dan mungkin beberapa jenis kehidupan dapat ditemukan di tempat lain.

Penemuan menakjubkan oleh para ilmuwan di Royal Holloway, Universitas London membuktikan bahwa bahan organik yang diperlukan untuk kehidupan ada di lebih banyak jenis asteroid.

Para peneliti di seluruh dunia telah mempelajari sampel dari asteroid 25143 Itokawa di tata surya bagian dalam.

Baca Juga: Cina Ingin Menguasai Dunia dengan Menciptakan Tentara Super Setangguh Captain America

Baca Juga: Tianwen-1 Mengorbit di Mars, Teknologi China Disiapkan untuk Menguasai Dunia dan Luar Angkasa

Itokawa merupakan salah satu asteroid, yang dikunjungi oleh pesawat luar angkasa Hayabusa Jepang pada tahun 2005.

Pesawat ruang angkasa itu mendarat di asteroid dan mengumpulkan sampel batuan dan debu yang kemudian dibawa kembali ke Bumi pada tahun 2010.

Penelitian baru, diterbitkan dalam Laporan Ilmiah peer-review pada 4 Maret, didasarkan pada sampel biji-bijian tunggal (dijuluki Amazon) dari Itokawa.

Baca Juga: Bayangan Hantu Terekam CCTV, Paranormal: Anggota Keluarga yang Meninggal Ingin Mampir

Baca Juga: Penampakan Hantu Sedih Karena Menjadi Ratu Cuma 9 Hari

Penelitian itu memberikan bukti bahan organik dan air telah berevolusi secara kimiawi dari waktu ke waktu dengan cara yang mirip dengan apa yang mungkin terjadi di Bumi.

Ini menunjukkan asteroid dapat berevolusi dengan cara yang mirip dengan planet, meskipun ukurannya jauh lebih kecil.

Seperti asteroid lainnya, Itokawa telah melalui tahapan panas yang ekstrim, dehidrasi dan hancur karena bertabrakan dengan benda langit lainnya.

Baca Juga: Gerakan Tikus di Atap Bikin Berisik, Ini Ada Beberapa Cara Mengusir Tikus dengan Cepat

Baca Juga: Jangan Kesal kalau Kucing Membawa Tikus, Itu Cuma Ingin Mendapat Pujian

Para ilmuwan sekarang percaya bahwa Itokawa dapat menyatu kembali dan terhidrasi kembali dengan air dari debu atau meteorit. Air ditemukan dalam sampel dari Itokawa pada 2019.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x