Fu Gaoshan juga menceritakan "AI Speaker Voice Labeler Project" dimana Xiaomi bekerjasama dengan Qualcomm, menciptakan peluang kerja bagi penyandang disabilitas.
Hingga kini, 42 penyandang disabilitas telah menjadi bagian untuk mengembangkan AI Speaker Voice Labeler Project selama tiga tahun.
Chen Xiaowen, adalah salah satu anggota yang bekerja dalam proyek ini dan mematahkan stereotip selama ini. Menurutnya, ia pernah ditolak saat melamar pekerjaan dikarenakan kondisi gangguan penglihatannya.
"Padahal, kami tentu bisa melakukan pekerjaan dengan baik jika diberikan fasilitas aksesibilitas yang baik. Dalam proyek kali ini, saya bertanggung jawab untuk "mengajari" AI memahami instruksi pengguna dan kesempatan ini sangat berharga buat saya dan membuat kehidupan saya jauh lebih baik," paparnya.
Kesetaraan teknologi telah menjadi salah satu prioritas Xiaomi sejak berdiri 11 tahun lalu. Xiaomi telah berinovasi, membangun fitur aksesibilitas selama lebih dari delapan tahun.
Selain peningkatan daya tarik di pasar global baru-baru ini, Xiaomi juga berupaya untuk meningkatkan fitur aksesibilitas, terutama pada MIUI secara global.
Sistem MIUI sendiri telah terhubung dengan fitur aksesibilitas di Google yaitu Google TalkBack.
Dengan menjalin kerja sama dengan Google, Xiaomi akan terus berinovasi meningkatkan fitur aksesibilitasnya.***