Astronot China Mendarat di Bumi setelah Misi Luar Angkasa Berawak Terpanjang Negara Itu

- 20 April 2022, 15:01 WIB
Seorang anak berdiri di dekat layar raksasa yang menunjukkan gambar stasiun luar angkasa Tianhe pada Hari Luar Angkasa negara itu di Museum Sains dan Teknologi China di Beijing, China 24 April 2021.
Seorang anak berdiri di dekat layar raksasa yang menunjukkan gambar stasiun luar angkasa Tianhe pada Hari Luar Angkasa negara itu di Museum Sains dan Teknologi China di Beijing, China 24 April 2021. /REUTERS/Tingshu Wang/File Photo

ZONA PRIANGAN - Tiga astronot China kembali ke bumi pada Sabtu setelah 183 hari di luar angkasa, televisi pemerintah melaporkan, menyelesaikan misi luar angkasa berawak terpanjang di negara itu hingga saat ini.

Para astronot mendarat sembilan jam setelah mereka meninggalkan modul utama stasiun ruang angkasa pertama China.

Saat berada di orbit, para astronot misi Shenzhou-13 mengambil kendali manual di modul tempat tinggal Tianhe untuk apa yang disebut media pemerintah sebagai "eksperimen dok" dengan pesawat ruang angkasa kargo Tianzhou-2.

Baca Juga: Rusia Bikin Ultimatum Baru pada Mariupol untuk Menyerah Rabu Siang Ini, Koridor Kemanusiaan Azovstal Disiapkan

Setelah peluncuran mereka pada bulan Oktober, para astronot - Zhai Zhigang, Ye Guangfu dan seorang anggota awak wanita Wang Yaping telah menghabiskan 183 hari di luar angkasa, menyelesaikan kelima dari 11 misi yang diperlukan untuk menyelesaikan stasiun luar angkasa pada akhir tahun.

Shenzhou-13 adalah misi kedua dari empat misi awak yang direncanakan untuk menyelesaikan pembangunan stasiun luar angkasa, yang dimulai April lalu. Shenzhou-12 kembali ke Bumi pada bulan September.

Dua misi China berikutnya adalah Tianzhou-4, sebuah pesawat ruang angkasa kargo, dan misi tiga orang Shenzhou-14, kata Shao Limin, wakil manajer teknologi Sistem Pesawat Luar Angkasa Berawak seperti dikutip oleh media pemerintah.

Baca Juga: Siapa Mereka, Kosmonot Rusia yang Berani Ambil Risiko Kemarahan Putin dengan Mengenakan Warna Ukraina?

Dihalangi oleh Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) di orbit, China telah menghabiskan dekade terakhir mengembangkan teknologi untuk membangun stasiun luar angkasanya sendiri, satu-satunya di dunia selain ISS.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x