ZONA PRIANGAN - CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk telah mengancam untuk membatalkan kesepakatan untuk membeli Twitter senilai $44 miliar jika situs microblogging itu tidak bisa menyerahkan data tentang akun akun spam dan palsu, kata sang miliarder itu dalam sebuah surat kepada perusahaan teknologi yang berbasis di San Francisco, California, Amerika Serikat pada hari Senin, 6 Juni 2022.
Dalam surat tersebut disebutkan bahwa Twitter telah melakukan pelanggaran materi yang jelas dari kewajibannya dan Musk memiliki semua hak untuk mengakhiri perjanjian merger perusahaan media untuk memberikan data tentang proporsi akun palsunya.
Baca Juga: RoboRide, Layanan Taksi Swakemudi Hyundai Diluncurkan di Jalanan Korea Selatan
"Musk yakin Twitter secara transparan menolak untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian merger, yang menyebabkan kecurigaan lebih lanjut bahwa perusahaan menahan data yang diminta karena kekhawatiran akan analisa Musk sendiri terhadap data itu," demikian bunyi pernyataan dari surat tersebut, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
"Musk yakin perusahaan secara aktif menolak dan menggagalkan hak informasinya," tambahnya.
Keengganan pihak Twitter untuk menyerahkan data dari akun spam dan palsu itu berimbas terhadap harga saham.
Saham Twitter turun sebesar 5,5% menjadi $37,95 atau sekitar Rp547,9 ribu dalam perdagangan premarket pada hari Senin.****