ZONA PRIANGAN - Dalam sebuah film dokumenter terbaru “Tutankhamun: Secrets of the Tomb”, seorang paleoantropolog Ella Al-Shamahi melakukan penyelidikan mengenai kebenaran di balik legenda kutukan Firaun dan sensasi yang mengelilinginya selama puluhan tahun.
Menurut Al-Shamahi, popularitas “Kutukan Firaun” bisa diusut kembali kepada seorang reporter dan mantan Egiptolog di Daily Mail, Arthur Weigall.
Wartawan ini dilaporkan terganggu pesaingannya dengan Times yang telah diberi hak eksklusif pada penemuan Tutankhamun oleh Howard Carter dan Lord Carnarvon.
Baca Juga: Giganotosaurus Hidup di Zaman Cretasius, Lebih Ganas Ketimbang T-Rex
Ia diperlakukan sebagai amatir yang membuatnya mencari sudut-sudut baru dalam kisah ini termasuk dimunculkannya kutukan dan sensasi lainnya.
Carter dan timnya diperkirakan telah dibatasi aksesnya pada kisah ini pada mulanya untuk mencegah serangan oleh para anggota pers, tetapi juga untuk uang yang akan diterima sebagai hasilnya.
Berbagai kematian yang dihubungkan dengan ekspedisi penemuan jasad Firaun ini ternyata memiliki penjelasannya.
Baca Juga: Hindari Laut jika Terlihat Gelombang Membentuk Kotak-kotak, Ini Penjelasannya
Menurut Al-Shamahi, seperti dilansir Express.co.uk, beberapa kematian, termasuk Lord Carnavan dan Gould, mungkin konsisten akibat infeksi jamur dari spesies Aspergillus flavus.