ZONA PRIANGAN – Bagaimana efek negatif perjalanan ke ruang angkasa terhadap tubuh para astronot? Kita akhirnya mendapat jawaban untuk pertanyaan ini.
Para ilmuwan telah mempelajari hilangnya mineral tulang pada 17 astronot yang berada di Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Akhirnya dipahami bagaimana perjalanan ke luar angkasa berdampak pada tubuh manusia.
Baca Juga: Area 52 di Nevada Mirip dengan Area 51 Sangat Misterius, Pemandangan dari Atas Sering Berubah-ubah
Studi ini juga bisa membantu para ilmuwan memahami bagaimana mencegah menyusutnya tulang, untuk membuat perjalanan luar angkasa jarak jauh bisa lebih aman di masa depan.
Riset ini mengumpulkan data kehilangan tulang pada astronot karena lingkungan gravitasi mikro di luar angkasa, juga berharap berapa banyak kepadatan mineral tulang bisa pulih saat di Bumi.
Studi ini melibatkan 14 astronot pria dan wanita dengan rata-rata usia 47 tahun. Durasi misi astronot berkisar antara empat hingga tujuh bulan, dengan rata-rata 5,5 bulan, seperti dilaporkan Reuters.
Baca Juga: Kebaktian Boxing Day di Gereja Dihentikan, Seorang Jemaat Pukul Pendeta Muda dalam Siaran Langsung
Menurut studi tersebut, para astronot kehilangan 2,1% kepadatan mineral pada tibia (tulang penting pada bagian bawah tungkai) setelah setahun kembali ke Bumi.