Untuk Melindungi Paus yang Bermigrasi, Chili Menggunakan Pelampung Berteknologi Tinggi

- 20 Oktober 2022, 22:00 WIB
Pelampung yang disebut 'Suyai' (Harapan dalam bahasa Mapuche) yang akan membantu menghindari tabrakan kapal dengan ikan paus, mengapung di area teluk 'Corcovado' di pantai Chiloe, Chili, 10 Oktober 2022.
Pelampung yang disebut 'Suyai' (Harapan dalam bahasa Mapuche) yang akan membantu menghindari tabrakan kapal dengan ikan paus, mengapung di area teluk 'Corcovado' di pantai Chiloe, Chili, 10 Oktober 2022. /Fundacion MERI/Handout via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Pelampung pintar yang dapat "mendengar" lautan dan memantau perubahan iklim adalah bagian dari upaya baru guna membantu paus yang terancam punah menghindari tabrakan dengan kapal saat perjalanan mereka dari Antartika ke khatulistiwa.

Pelampung dipasang di Teluk Corcovado, sekitar 1.100 kilometer selatan ibukota Chili, pada awal Oktober dan merupakan yang pertama dari banyak yang direncanakan oleh Blue Boat Initiative, sebuah proyek yang dirancang untuk melindungi paus dan memantau ekosistem laut.

Daerah ini penuh dengan kehidupan laut dan memiliki sejumlah besar paus biru serta Sei dan Paus Kanan Selatan selama musim panas di Belahan Bumi Selatan.

Baca Juga: iPhone Generasi Pertama Laku Dijual 65 Kali Lipat dari Harga Aslinya $ 599 di Rumah Lelang LCG Auctions

"Ini adalah awal dari jalan yang lebih panjang," kata Sonia Espanol, direktur Blue Boat Initiative, seraya menambahkan harapan mereka untuk menutupi teluk dengan setidaknya enam pelampung.

"Dari sana, tidak ada batasan, idenya adalah untuk dapat menutupi seluruh rute migrasi paus dari Antartika ke khatulistiwa," tambahnya.

Daerah tersebut, yang dipenuhi dengan fjord dan pulau-pulau, berurusan dengan volume lalu lintas laut yang besar yang bertanggung jawab atas polusi suara dan ancaman bagi mamalia laut yang bergantung pada suara untuk navigasi dan berburu.

Baca Juga: Triller, Perusahaan Video Pendek Meluncurkan Platform Metaverse

Cara kerja pelampung menggunakan perangkat lunak Listening to the Deep Ocean Environment (LIDO), yang memantau suara dan menggunakan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi mamalia laut, jenis dan lokasinya secara real time.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x