Sementara raksasa otomotif AS General Motors mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya telah menangguhkan sementara iklan berbayar di platform tersebut.
"Kami menghubungi Twitter untuk memahami arah yang akan diambil platform di bawah kepemilikan baru mereka," kata perwakilan GM.
Pengawas media Media Matters for America membunyikan alarm tentang masa depan Twitter versi Musk, terutama dampaknya pada pemilihan paruh waktu AS yang akan datang.
Platform "sekarang dalam perjalanan untuk menjadi mesin radikalisasi yang sangat kuat" dan "menjadi rawa teori konspirasi berbahaya, penipuan partai dan pelecehan operasional," kata Angelo Carusone, direktur Media Matters for America.
Penandatanganan kesepakatan menandai akhir dari pertikaian panjang antara miliarder dan jejaring sosial, yang memuncak dalam gugatan Twitter yang bertujuan agar Musk menyelesaikan kesepakatan.***