Network
ZONA PRIANGAN – Para pakar kimia di Universitas Washington di St. Louis, Amerika Serikat, telah mengembangkan sebuah metode untuk mengubah bata-bata merah, bahan bangunan yang mudah didapat, menjadi “bata-bata cerdas” yang bisa dicas dan menyimpan energi layaknya baterai.
Para ilmuwan mempublikasikan bukti konsepnya minggu ini di jurnal Nature Communications, seperti dikutip laman UPI.com.
"Metode kami bekerja dengan bata biasa atau bata daur ulang, dan kita bisa membuat bata-bata tersebut menjadi lebih baik,” kata Julio D'Arcy asisten profesor kimia di Universitas Washington dalam sebuah rilis berita.
Baca Juga: Departemen Energi AS Berencana Membuat Internet Kuantum
Para perancang dan insinyur, sebelumnya telah memperkenalkan kemampuan bata menyerap dan menyimpan energi matahari, namun studi yang baru ini menandai pertama kalinya para peneliti mengembangkan sebuah strategi untuk mengubah bata merah menjadi kapasitor super.
"Dalam upaya ini, kita telah mengembangkan lapisan polimer penghantar yang disebut PEDOT, yang terdiri atas serat-serat nano yang bisa memasuki jaringan pori-pori dalam bata; lapisan polimer ini dijebak di dalam bata dan berlaku sebagai spon ion yang menyimpan dan mengalirkan listrik,” kata D'Arcy.
Oksida besi atau karat ini, yang memberi warna merah pada bata-bata bekerja memicu proses polimerisasi. Para peneliti telah membuat sebuah bata yang bisa dicas, kalkulasi mereka membuktikan bata pintar secara signifikan bisa menyimpan sejumlah energi.
Baca Juga: Perlu Tahu, Ada Bahaya dari Bahan-bahan Tabir Surya
Tim peneliti ini mengajukan sekumpulan aplikasi potensial untuk bata pintarnya. Contohnya, sekumpulan bata pintar bisa dihubungkan dengan sel-sel surya dan digunakan untuk menyalakan lampu darurat.
