ZONA PRIANGAN - Sekarang ini Twitter akan mewajibkan pengguna untuk memiliki akun di platform media sosial tersebut untuk melihat tweet, langkah yang pemiliknya Elon Musk sebut sebagai "tindakan darurat sementara".
Pengguna yang mencoba melihat konten di platform tersebut akan diminta untuk mendaftar akun atau masuk ke akun yang sudah ada untuk melihat tweet favorit mereka.
"Kami sedang mengalami pengambilan data yang sangat merugikan pengguna normal!" kata Musk dalam sebuah cuitannya, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Baca Juga: Elon Musk Umumkan Linda Yaccarino sebagai CEO Twitter: Solusi untuk Pemulihan Kepercayaan Pengiklan
Ia menambahkan bahwa ratusan organisasi atau lebih telah mengambil data Twitter "dengan sangat agresif", yang memengaruhi pengalaman pengguna.
Musk sebelumnya telah menyatakan ketidakpuasan terhadap perusahaan kecerdasan buatan seperti OpenAI, pemilik ChatGPT, menggunakan data Twitter untuk melatih model bahasa besar mereka.
"Kami pasti akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang mencuri data kami & berharap dapat melihat mereka di pengadilan, yang mungkin akan terjadi dalam 2 hingga 3 tahun ke depan," katanya.
Baca Juga: Twitter akan Membatasi Polling dan Rekomendasi 'For You' Bagi Pengguna Terverifikasi Mulai 15 April
Dalam surat yang ditujukan kepada CEO Microsoft Satya Nadella, pengacara Musk, Alex Spiro, pada bulan Mei meminta perusahaan teknologi tersebut untuk melakukan audit penggunaannya terhadap konten Twitter.