Satelit Baru yang Akan Diluncurkan pada 2025, Mampu Melihat Wajah Seseorang dari Antariksa

- 27 Februari 2024, 23:07 WIB
Satelit baru ini akan mampu melihat objek berdiameter 10 cm.*/Albedo/
Satelit baru ini akan mampu melihat objek berdiameter 10 cm.*/Albedo/ /

ZONA PRIANGAN – Para pakar privasi membunyikan tanda bahaya pada sebuah satelit baru yang mampu memata-matai setiap gerak seseorang, dan akan diluncurkan pada 2025.

Satelit yang dibuat oleh perusahaan perintis Albedo ini sangat berkualitas sehingga bisa memperbesar wajah seseorang atau plat nomor kendaraan dari angkasa luar.

Hal ini telah memicu kekhawatiran di antara pakar bahwa satelit ini akan menjadi alat untuk memata-matai setiap orang.

Baca Juga: Perkembangan Android 15: Keamanan Perangkat dan Inovasi Kamera

Albedo mengklaim satelit ini tidak memiliki perangkat lunak pengenalan wajah, tetapi tidak disebutkan akan menahan diri mencitra orang-orang atau melindungi privasi seseorang.

Albedo telah menandatangani dua kontra jutaan dolar dengan Angkatan Udara AS dan Pusat Intelijen Udara dan Antariksa Nasional untuk membantu pemerintah memonitor ancaman potensial terhadap keamanan nasional AS.

Perusahaan ini menggelontorkan $35 juta bulan lalu untuk mengkomersialkan satelit Orbit Bumi Sangat Rendah (VLEO), untuk menambah dana $48 juta yang didapatkan pada September 2022.

Pendiri Albedo, Topher Haddad, mengatakan ia dan timnya berharap memiliki armada 24 pesawat antariksa untuk mewujudkan proyeknya.

“Ini adalah sebuah kamera raksasa di angkasa bagi setiap pemerintah untuk digunakan setiap saat tanpa sepengetahuan kita,” ujar Jennifer Lynch, penasihat umum Electronic Frontier Foundation, kepada New York Times.

Baca Juga: Menerobos Batasan: Pembaruan Antarmuka iOS 18 dan macOS Apple

“Kita semestinya benar-benar khawatir,” tambahnya.

Albedo didirikan pada 2020 dan mulai membangun satelit-satelitnya dengan teknologi close-up yang melonggarkan regulasi pemerintah AS dalam resolusi satelit sipil pada 2018.

Di bawah regulasi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), dianggap ilegal membangun sebuah satelit yang mampu melihat objek kurang dari 30 sentimeter, pada jarak ini bisa mengidentifikasi mobil dan rumah, tetapi tidak individu seseorang.

Tetapi di bawah arahan pemerintah Trump kala itu, setiap satelit dimungkinkan menelusuri objek dari antariksa sekitar ukuran 10 sentimeter, yang akan memperbaiki kemampuan Angkatan Udara mengamati objek-objek.

Baca Juga: Lenovo Pamer Laptop Transparan Pertama dengan Layar Micro-LED di MWC 2024

Kebanyakan satelit mengorbit pada ketinggian sekitar 160 km hingga 2.000 km jauhnya dari Bumi, dan mampu mengamati objek sekitar diameter 30 cm.

Dari jarak ini, satelit hanya bisa mengamati rambu-rambu jalan dan nomor ekor di pesawat terbang, tetapi Albedo bertujuan untuk memperbesar lebih dekat lagi.

Satelit perusahaan ini akan menciptakan gambar yang hanya berdiameter 10 cm, dengan cermin-cermin teleskop yang mampu melihat ukuran 1/1000 ukuran rambut manusia.

Pencitraan centimeter yang lebih kecil ini berarti gambar tidak akan buram, memungkinkan menggunakan satelit untuk melihat objek, tempat, dan orang dengan lebih akurat.

Satelit seperti ini akan mengorbit serendah 100 mil jauhnya dari permukaan Bumi dan bisa digunakan untuk penyelamatan seperti membantu otoritas memetakan kawasan bencana.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x