Network
ZONA PRIANGAN - Para ilmuwan dibuat bingung dengan struktur makam misterius Newgrange di County Meath dekat Dublin, Irlandia.
Dari kejauhan, makam Newgrange terlihat seperti gundukan bukit. Namun di dalamnya terdapat lorong-lorong pemakaman.
Bertahun-tahun para ilmuwan belum memecahkan apa yang dibangun oleh orang-orang zaman Neolitik itu.
Baca Juga: Desa Curon Muncul Lagi setelah 71 Tahun Menghilang, Warga Berburu Foto untuk Instagram
Hasil kajian, makam Newgrange lebih tua enam abad dari Piramida Giza Mesir dan lebih tua 700 tahun dari Stonehenge, Inggris.
Namun, sampai sekarang sedikit saja orang yang mengenal makam Newgrange yang berasal dari 3.200 SM.
Bangunan makam Newgrange sangat mengesankan sebagai monumen kuno. Kini menjadi daya tarik wisata Irlandia.
Baca Juga: Hutan Kuno Borth yang Hilang Muncul Kembali, Mitos Cantre'r Gwaelod Jadi Kenyataan
Newgrange dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1993 dan dapat dikunjungi oleh wisatawan.
Memasuki area makam Newgrange, wisatawan akan dibuat terpesona. Pada sejumlah lorong banyak hiasan batu dengan ukiran gaya Neolitik.
Makam lorong adalah struktur batu yang berisi satu atau beberapa makam yang ditutupi rumput.
Baca Juga: Shicheng, Pavlopetri, Baiae, Dwarka, dan Heracleion, Merupakan Lima Kota yang Tenggelam
Tidak banyak yang diketahui tentang orang-orang yang dimakamkan di sana, siapa yang membangunnya dan bagaimana mereka membangun struktur yang begitu rumit hanya dengan menggunakan batu.
The Sun melaporkan, generasi arkeolog telah mencoba menguraikan misteri makam dan bentuk ginjalnya yang aneh.
Salah satu fitur yang membingungkan para ilmuwan selama bertahun-tahun adalah bagaimana orang-orang Neolitik menciptakan struktur lorongnya.
Baca Juga: Pelajar Perlu Tahu, Ini Daftar 10 Negara yang Memindahkan Ibu Kota, Indonesia Jadi Nggak Ya?
Walau tertutup seperti bukit, makam Newgrange diterangi oleh Matahari Titik Balik Musim Dingin setiap tahun.
Pada Hari Pertengahan Musim Dingin, sekitar empat setengah menit setelah matahari terbit, cahaya menyinari "kotak atap" makam dan menerangi seluruh ruangan.
Para ilmuwan awalnya bingung dengan lubang di atap sampai mereka menyadari itu dimaksudkan untuk membawa sinar matahari langsung ke makam pada hari terpendek dalam setahun.***
