Hati-hati dengan Hiponatremia, Wisatawan Bisa Menghadapi Kematian di Grand Canyon

- 22 Juni 2021, 17:08 WIB
Cuaca di kawasan Grand Canyon bisa berubah secara ekstrem.*
Cuaca di kawasan Grand Canyon bisa berubah secara ekstrem.* /Pixabay /Bastian Riccardi

ZONA PRIANGAN - Hati-hati melakukan hiking di Grand Canyon, Arizona, Amerika Serikat (AS).

Kawasan Grand Canyon bisa menipu wisatawan. Ini terkait dengan perubahan cuaca yang sangat ekstrem di sana.

Suhu di Lingkar Selatan, tempat 90% dari semua pengunjung memulai perjalanan, sekitar 20 derajat lebih dingin daripada di bagian bawah.

Baca Juga: Modal Rp 35 Ribu Bisa Menikmati Wisata Snorkeling dan Diving di Pantai Pasir Putih

tapi suhu di Phantom Ranch di sepanjang Sungai Colorado bisa mencapai 46 Celcius.

"Ini menangkap banyak pejalan kaki, turis yang datang dari luar daerah lengah," kata Andrew Taylor, seorang ahli meteorologi dengan Layanan Cuaca Nasional di Flagstaff.

"Dan itu sangat kering, bisa mengancam siapa saja," ujar Andrew Taylor.

Baca Juga: Saat Kolam Dikuras, Ikan Dewa di Cibulan Menghilang, Misteri Itu Belum Terpecahkan

Peringatan tentang suhu di Grand Canyon bisa menipu, dikeluarkan setelah sering terjadi wisatawan yang meninggal kepanasan.

Belum lama ini dilaporkan Michelle Meder, seorang backpacking dari Ohio meninggal di Grand Canyon karena kepanasan.

Pejabat Taman Grand Canyon, menyebut kini terjadi gelombang panas di AS bagian barat.

Baca Juga: Hutan Mati Tidak Seseram yang Dibayangkan

Michelle Meder termasuk di antara sekelompok lima orang yang berhasil mencapai setengah jalan ke ngarai Grand Canyon.

Namuh dia menjadi bingung menghadapi cuaca yang panas dan kemudian tidak sadarkan diri.

Rekan Meder memanggil penjaga taman melalui telepon satelit, kata juru bicara Taman Nasional Grand Canyon, Joelle Baird.

Baca Juga: Desa Curon Muncul Lagi setelah 71 Tahun Menghilang, Warga Berburu Foto untuk Instagram

Rangers tidak dapat merespons sampai hari berikutnya dan menemukan Meder sudah meninggal, lapor ABC News.

Jalan berbatu dan berat itu memiliki sedikit naungan dan tidak ada sumber air selain dari beberapa anak sungai kecil, kata Baird.

Penyelidik di Grand Canyon bekerja sama dengan kantor pemeriksa medis setempat untuk menentukan penyebab pasti kematian Meder, yang tinggal di Hudson, Ohio.

Baca Juga: Alderley Edge Desa Paling Kaya, Sepanjang Jalan Ada Lamborghini, Bugatti, McLarens dan Zonda F Carbon Edition

Baird mengatakan Grand Canyon telah melihat peningkatan penyakit yang berhubungan dengan panas akhir-akhir ini.

Taman merekomendasikan pejalan kaki dalam ngarai mulai lebih awal, dan jika merasakan terik di atas kepala, segera berteduh.

Beberapa kasus di Grand Canyon, sering ditemukan pejalan kaki yang kejang hingga koma. Mereka mengalami gejala hiponatremia.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x