Network
ZONA PRIANGAN – Ular mamba hitam (Black Mamba) yang sangat berbisa terlihat berada di atap ilalang sebuah rumah di Taman Margasatwa St Lucia, Afrika Selatan.
Pakar ular Nick Evans, segera dipanggil untuk menyelamatkan ular tercepat dan sangat mematikan ini.
Evans mengatakan ular penghuni margasatwa tersebut telah naik dan berkeliaran di ilalang atap di Centenary Centre.
Baca Juga: Bunyikan Tanda Bahaya, Naga Komodo Kini Terancam dan Menuju Kepunahan
Ular tersebut sering terlihat di atas balok-balok dan tiang di atap, membuat beberapa staf khawatir karena banyak orang lalu-lalang di bawahnya.
“Mamba menyenangi atap, reptil ini umumnya merasa cukup aman berada di atas apalagi banyak makanan. Biasanya memburu tikus,” kata Evans seperti dilansir highwaymail.co.za.
“Tetapi saya tahu di lokasi ini ada banyak kelelawar bergelantungan di atap sana,” tambahnya.
Baca Juga: Kegiatan Amal HDCI Bandung, Berbagi dengan Warga Masyarakat Terdampak Pandemi
Apabila Black Mamba merasa terancam, ia akan merayap dengan cepat lewat celah di dinding yang berdekatan dan ke dalam langit-langit sebuah kantor.
Di lokasi inilah Evans sang pemburu ular mampu menangkap reptil agresif tersebut.
“Ini bukan hal yang sangat sulit untuk menyelamatkan mamba yang pernah saya alami, tetapi yang satu ini cukup menantang,” katanya.
“Apa yang menarik adalah caranya ular ini membuat lubang dengan cepat. Saya pernah menarik beberapa detik mamba di Durban sebelumnya.
“Ular ini barangkali ada lusinan atau lebih. Untungnya, saya mendapat bantuan untuk menariknya.”
Black Mamba betina ini bobotnya hanya 900 g, dan menurut Evans, ular ini butuh dinaikkan bobotnya sebelum dilepasliarkan.
“Kami memutuskan untuk membuat banyak kunjungan, membicarakan ular ini dengan para penjaga hutan, peneliti, dan dokter hewan.
“Semuanya dari organisasi yang berbeda, namun bekerja untuk perlindungan kehidupan liar,” kata Evans dengan semangat.***
