Bangun Destinasi Wisata Super Prioritas yang Berkelanjutan Lewat Pengurangan Sampah Berwawasan Lingkungan

- 8 Maret 2022, 22:18 WIB
Pengunjung berada di dekat sampah makanan dan minuman yang ditinggalkan di Pantai Kampung Nelayan di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 6 Maret 2022. Perilaku membuang sampah sembarangan saat berwisata tersebut berpotensi menambah timbulan sampah khususnya sampah plastik di laut.
Pengunjung berada di dekat sampah makanan dan minuman yang ditinggalkan di Pantai Kampung Nelayan di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 6 Maret 2022. Perilaku membuang sampah sembarangan saat berwisata tersebut berpotensi menambah timbulan sampah khususnya sampah plastik di laut. /ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/

"Dalam hal ini, pemerintah berperan penting dalam penerapan peraturan pengelolaan sampah berbasis kawasan, termasuk di antaranya kawasan wisata," kata Alue dalam sambutannya.

Lebih lanjut Aleu menjelaskan, sejalan dengan tema Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2022 yaitu kelola sampah, turunkan emisi, bangun proklim, kawasan wisata hendaknya menjadi salah satu ekosistem yang perlu diperhatikan upaya berkelanjutan dalam pengelolaan sampahnya.

Baca Juga: Faktor Ini yang Membuat Indonesia Dinobatkan Sebagai Negara Terindah Mengalahkan Selandia Baru

"Penanganan dan pengelolaan sampah untuk turunkan emisi GRK harus melibatkan seluruh komponen masyarakat yang meliputi pemerintah baik pusat dan daerah, akademisi, aktivis, komunitas, dunia usaha, asosiasi profesional dan bahkan individual," ujarnya.

Selain itu, menurut Alue, industri daur ulang dapat berperan besar dalam proses pengurangan sampah sehingga sampah di kawasan wisata dapat dikumpulkan lalu di daur ulang menjadi produk yang lebih bermanfaat.

"Bank Sampah dan pengepul sampah adalah ujung tombak dalam pengumpulan sampah, selain sebagai sarana pengumpulan sampah juga sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampahnya," ujarnya.

Baca Juga: Desa Hantu yang Hilang 30 Tahun Lalu Muncul Kembali, Sejumlah Turis Spanyol Penasaran untuk Selfie

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan bahwa perlu adanya keseimbangan antara sosial budaya, ekonomi dan lingkungan, dimana salah satunya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab sehingga menciptakan alam yang bersih, indah dan nyaman sebagai modal industri pariwisata Indonesia.

"KLHK juga melakukan aksi nyata secara masif melalui komunikasi informasi dan edukasi kepada seluruh elemen masyarakat untuk melakukan pilah sampah di sumber, gerakan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, pendampingan dan peningkatan kapasitas bagi pemerintah daerah serta bermitra dengan berbagai pihak seperti acara hari ini," ungkapnya.

Sementara itu VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugianto, memaparkan bahwa melalui kerangka program #BijakBerplastik yang telah dilakukan Danone-Aqua sejak 2018, mereka terus melakukan berbagai usaha konkrit dalam pengelolaan sampah plastik, sesuai dengan tiga pilar utama #BijakBerplastik yaitu pengumpulan, edukasi, dan inovasi.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah