Bangun Destinasi Wisata Super Prioritas yang Berkelanjutan Lewat Pengurangan Sampah Berwawasan Lingkungan

- 8 Maret 2022, 22:18 WIB
Pengunjung berada di dekat sampah makanan dan minuman yang ditinggalkan di Pantai Kampung Nelayan di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 6 Maret 2022. Perilaku membuang sampah sembarangan saat berwisata tersebut berpotensi menambah timbulan sampah khususnya sampah plastik di laut.
Pengunjung berada di dekat sampah makanan dan minuman yang ditinggalkan di Pantai Kampung Nelayan di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 6 Maret 2022. Perilaku membuang sampah sembarangan saat berwisata tersebut berpotensi menambah timbulan sampah khususnya sampah plastik di laut. /ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/

Baca Juga: Turis Panik dan Bingung Ketika Disuruh Turun di Bahama Gegara 2 Kapal Pesiar Belum Bayar Utang Bahan Bakar

"Tak bisa dipungkiri bahwa kawasan wisata menjadi salah satu sektor yang harus mendapatkan perhatian khusus. Pengumpulan sampah yang sistematis dan terintegrasi telah kami mulai di lima kawasan destinasi wisata prioritas yaitu Labuan Bajo, Mandalika, Toba, Likupang dan Borobudur," ucapnya.

Usaha ini, lanjut Vera, melibatkan kerjasama dengan multi pihak sehingga dapat mengurangi sampah ke laut, meminimalkan emisi GRK, dan memberikan nilai tambah terhadap sampah tersebut untuk menjadi produk yang lebih bermanfaat.

"Perusahaan kami telah menjadi pionir dalam program daur ulang dan pengumpulan kemasan plastik bekas melalui Program Aqua Peduli (Pengelolaan Daur Ulang Limbah) sejak tahun 1993. Selain itu, kita juga memelopori inovasi kemasan ramah lingkungan dengan memperkenalkan produk kemasan galon yang bisa digunakan kembali sejak 1983 yang membuat 70% bisnisnya hingga saat ini telah sepenuhnya sirkular," paparnya.

Baca Juga: Big Ben Tampil Lebih Cerah dan Berani Makin Memperindah Istana Westminster, Biaya Renovasi Rp1,57 Triliun

Gerakan #BijakBerplastik, jelas Vera, merupakan wujud komitmen yang berkelanjutan dalam hal partisipasi perusahaan untuk mengelola sampah plastik sekaligus menciptakan model ekonomi sirkular yang memberikan nilai tambah ekonomi bagi komunitas yang terlibat.

Vera pun mengatakan, ekosistem pengelolaan sampah di kawasan destinasi wisata unggulan ini dibangun dengan keterlibatan multi pihak. Mulai dari peran pemerintah daerah yang mengelola kawasan wisata, peran penting petugas kebersihan dan juga pemulung dalam melakukan proses pengumpulan sampah, kontribusi bank sampah yang melakukan penerimaan dan sortir botol PET, dan pada akhirnya diproses kembali oleh Veolia.

"Kami selalu mengawal, memberikan pendampingan, dan edukasi dalam setiap prosesnya sehingga memastikan konsep sirkular selalu dapat terlaksana dengan baik. Kami juga memastikan bahwa sampah yang terkumpul akan dikelola dan dapat dimanfaatkan kembali seluruhnya sehingga tidak ada yang terbuang ke lingkungan atau berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)," jelasnya.

Baca Juga: Pantai yang Menjadi Lokasi Film Leonardo DiCaprio The Beach Sempat Ditutup Karena Kelebihan Turis

Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, menjelaskan bahwa tujuan utama mereka dalam inisiatif ini adalah meningkatkan jumlah plastik yang terkumpul di wilayah kawasan wisata melalui pengembangan bank sampah induk dan juga collection center yang tersebar di lima wilayah pariwisata unggulan tersebut.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah