Penemua Artefak di Mesir Menjelaskan Carang Membangun Piramida, Tidak Ada Keterlibatan Alien

- 28 Maret 2022, 21:34 WIB
Piramida Agung Giza dibangun lebih dari 4.000 tahun lalu.*
Piramida Agung Giza dibangun lebih dari 4.000 tahun lalu.* /Pixabay /Walkerssk

ZONA PRIANGAN – Para arkeolog akhirnya mampu membungkam para penganut teori konspirasi yang mengatakan para alien yang membangun berbagai piramida di Mesir.

Baru-baru ini telah ditemukan lembaran papirus yang merinci upaya besar untuk membangun Piramida Besar Giza lebih dari 4.600 tahun yang lalu.

Artefak ini ditemukan di padang pasir timur Mesir yang secara rinci menjelaskan pekerjaan pembangunan salah satu piramida.

Baca Juga: Masih Hidup, Luang Pho Yai Asal Thailand Terlihat Seperti Mumi, Membuat Penggemar TikTok Jadi Terpesona

Ditemukan pada 2013 dan merupakan subyek dari buku baru yang ditulis oleh pakar Mesir Pierre Tallet dan Mark Lehner, seperti dilaporkan The Spectator.

Diperkirakan ada 138 piramida Mesir yang kini selamat, yang paling terkenal adalah Piramida Agung Giza, dekat Kairo dan menarik para turis.

Piramida Agung setinggi 455 kaki – struktur tertinggi buatan manusia yang berusia 3.800 tahun – merupakan landmark yang masih ada dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.

Baca Juga: Mumi Alien dengan Bentuk Kepala Kerucut Ditemukan di Gurun Atacama, 8 Persen DNA Bukan Manusia

Banyak pertanyaan yang muncul, bagaimana mungkin orang-orang Mesir kuno membangun konstruksi yang luar biasa ini menggunakan teknologi yang berusia 4.000 tahun

Beberapa penganut konspirasi teori mengatakan mungkin ada keterlibatan para Alien, namun para ilmuwan dan arkeolog memiliki penjelasan yang masuk akal.

Mereka yakin ribuan budak digunakan untuk menarik balok-balok batu besar dengan sistem katrol untuk mengangkutnya melewati lereng piramida.

Baca Juga: Ritual Sadis Suku Inca, Korbankan Anak Perawan untuk Dijadikan Mumi di Pegunungan Andes

Papirus 2013, dikatakan papirus yang paling tua di dunia, menceritakan tentang seorang inspektur tingkat menengah bernama Merer dan 40 orang pasukan angkatan lautnya.

Merer merupakan seorang kapten sebuah kesatuan elit yang menyeberangkan para pekerja dan balok-balok batu gamping lewat Sungai Nil.

Mereka juga mengunjungi Sinai dan Punt untuk mengumpulkan material seperti tembaga, yang digunakan untuk menutup struktur akhir.

Baca Juga: John Noble Jadi Pertapa Selama 30 Tahun, Polisi Temukan Jasadnya Sudah Menjadi Mumi

"Para pembangun piramida raksasa dari Dinasti ke-4 harus memiliki banyak tembaga… yang dikumpulkan dari seluruh dunia,” tulis Tallet dan Lehner.

Merer dan krunya bukan budak yang dibayar melainkan para pekerja yang dihadiahi untuk upayanya dengan pakaian yang mewah.

Diperkirakan bahwa memakan waktu 20 tahun bagi empat tim seperti yang dimiliki Merer untuk mengangkut batu untuk membangun Piramida Agung.

Baca Juga: Ditemukan Mumi Buaya Merupakan Dewa Sobek yang Dipuja Masyarakat Mesir Kuno

Para ilmuwan telah meluangkan waktu bertahun-tahun untuk memahami bagaimana Piramida Giza dibangun.

Diyakini telah dikerahkan pasukan paling tidak 4.000 pekerja selama 20 tahun untuk membangun struktur raksasa tersebut.

Sementara, air digunakan untuk melumasi balok-balok batu besar saat diseret di atas pasir, sebelum dikerek ke tempatnya.

Baca Juga: Abaikan Kutukan Firaun, Pemerintah Mesir Pindahkan 22 Mumi dalam Parade yang Meriah

Sementara beberapa dari piramida “bertingkat” yang lebih awal tidak memiliki sisi-sisi yang halus seperti piramida setelahnya, ini mencerminkan teknik-teknik orang Mesir terus berkembang sepanjang waktu.

Namun demikian, kita masih belum mengetahui lebih jelas bagaimana bangunan yang sangat canggih ini dibangun, dan para sejarawan masih belum sepakat untuk sejumlah detail.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Spectator


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x