Gletser Seukuran 1.200 Kali Piramida Giza di Swiss Hilang Tahun Ini Akibat Pemanasan Global

- 29 September 2022, 20:39 WIB
Gletser di Pegunungan Alpen, Swiss.*
Gletser di Pegunungan Alpen, Swiss.* /Unsplash/

ZONA PRIANGAN – Gletser di Swiss telah tercatat mencair secara cepat sejak pencatatan dimulai seabad lalu, seperti dilaporkan Reuters.

Sungai es tersebut menghilang hampir enam persen dari volume yang tersisa tahun ini, hampir dua kali yang tercatat sebelumnya yaitu pada 2003.

Kehilangan besar tahun ini sebanyak tiga kilometer kubik es. Sebagai perbandingan satu kilometer kubik adalah sekitar 400 kali lebih besar dari Piramida Giza di Mesir.

Baca Juga: Rumah Tertutup Salju di Connecticut Bisa Terbakar, Ternyata Ini Penyebabnya, Dua Kucing Ikut Terluka

Jadi total kehilangannya sekitar 1.200 kali ukuran Piramida Besar Giza.

Kecepatan pencairan terbaru ini diketahui oleh badan monitoring GLAMOS (Glacier Monitoring Network).

Mereka meyakini pelelehan es menjadi begitu ekstrem sehingga batuan yang tertimbun di bawah es selama ribuan tahun muncul kembali, dan pesawat yang pernah jatuh di Alpen sepuluh tahun lalu juga diketemukan.

Baca Juga: Fenomena Aneh, Api Muncul dalam Tanah yang Tertutup Salju dan Suhu di Bawah Nol, Warga Ayrshire Ketakutan

Seperti dilaporkan, lebih dari setengah gletser di Alpen berlokasi di Swiss di mana suhu menjadi setinggi dua kali rata-rata global.

Matthias Huss, kepala GLAMOS mengatakan, “Kita tahu berbagai skenario iklim yang situasinya akan datang, di masa depan.

“Dan masa depan itu sudah ada di sini sekarang, ini mungkin paling mengejutkan atau pengalaman yang membuat kita syok.”

Baca Juga: Seorang Ayah di Connecticut Iseng Bermain di Atas Hamparan Salju tapi Tiba-tiba Menghilang, Ini Penyebabnya

Para peneliti di Alpen, termasuk Huss, telah menyarankan keharusan melakukan perbaikan darurat di sejumlah tempat di Alpen ketika pencairan es telah meningkatkan risiko kesalahan pengukuran kutub dan penghancuran datanya.

Jikalau emisi rumah kaca terus meningkat, gletser-gletser bisa hilang lebih dari 80 persen pada 2100.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x