Penghentian kegiatan pariwisata tentu akan sangat berdampak luas bagi berbagai sektor yang ujung-ujungnya berdampak terhadap perekonomian.
Menurut politisi Partai Golkar ini, selama ini tingkat kunjungan wisatawan ke Garut cukup baik, begitu pun di saat masa penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) seperti sekarang ini.
Baca Juga: Saat Kolam Dikuras, Ikan Dewa di Cibulan Menghilang, Misteri Itu Belum Terpecahkan
Dibanding sebelum masa pandemi Covid-19, memang telah terjadi penurunan akan tetapi jumlahnya tak terlalu signifikan.
"Selama massa pandemi Covid-19 memang terjadi penurunan tingkat kunjungan wisatawan ke Garut akan tetapi tak terlalu siginifikan jika dibanding daerah lainnya. Salah satu contoh, di objek wisata Situ dan Candi Cangkuang ini, sehari kemarin saja jumlah pengunjungnya di atas 500 orang," kata Ferdi.
Menurutnya, kondisi seperti ini tentu saja patut disyukuri akan tetapi juga patut menjadi perhatian berbagai pihak terutama pengelola kawasan wisata.
Baca Juga: Perjanjian Linggarjati, Belanda Ngotot Ingin Menguasai Bangunan Bekas Gubuk Janda Jasitem
Oleh karenanya Ferdi minta pengelola objek wisata Situ dan Candi Cangkuang untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
Pengelola, tuturnya, bukan hanya harus menyediakan sarana cuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh pengunjung.
Selain itu, pengelola harus terus mengingatkan pengunjung melalui pengeras suara agar mereka selalz mengenakan masker dan menerapkan social distancing sat berada di kawasan wisata.