ZONA PRIANGAN - Saat musim hujan seperti ini paling cocok untuk menanam pohon porang.
Pohon porang memang membutuhkan curah hujan untuk membantu pertumbuhannya.
Untuk mendapatkan umbi yang besar, sebaiknya pohon porang dipanen setelah dua tahun tanam.
Baca Juga: 11 Januari Akan Terjadi Sesuatu yang Luar Biasa, Kita Harus Siap Menyambutnya
Baca Juga: Zanirah Masuk Islam Disiksa Hingga Buta, Allah SWT Kembalikan Penglihatannya Jadi Normal
Namun, belakangan banyak juga pohon porang dipanen walau baru berusia enam bulan.
Mungkin panen umbi pohon porang setelah enam bulan tanam, didesak oleh permintaan.
Selama ini, umbi pohon porang dikenal memiliki kandungan gizi yang cukup besar.
Baca Juga: Nyeri Sendi atau Rematik Bisa Dicegah Asal Rajin Mengonsumsi Buah Ini
Baca Juga: Hanya di Negara Ini Penduduknya Beragama Islam 100 Persen, Bukan Arab Saudi Loh!
Cina dan Jepang, mengolah umbi porang untuk dijadikan beras dan sebagai makanan pokok.
Selain mengandung karbohidrat, porang juga kaya kalsium hingga bagus untuk makanan bayi.
Bagi bayi, olahan umbi porang bisa dijadikan selingan air susu ibu (ASI).
Baca Juga: Manusia Langsung Terserang 5 Penyakit Ini kalau Sering Lupa Minum Air Putih
Baca Juga: Benar Loh Ada Keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Ini Daftar Namanya
Seperti diketahui umbi porang kandungan kalsiumnya cukup tinggi. Sehingga membantu mempercepat pertumbuhan bayi.
Sementara bagi orang dewasa, mengonsumsi olahan umbi porang akan mendapatkan kuli tubuh yang halus dan memperindah rambut.
Sayang, berbagai manfaat porang belum bisa dikelola langsung oleh petani Indonesia.
Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir
Baca Juga: Nyeri Sendi atau Rematik Bisa Dicegah Asal Rajin Mengonsumsi Buah Ini
Saat ini, teknologi pengelolaan umbi porang dikuasai Jepang, dan produk olahan umbi porang harganya cukup mahal.***