Pohon Anggur Bisa Rusak Akibat Serangan Embun Beku

7 Agustus 2021, 18:11 WIB
Kebun anggur sampanye yang rusak oleh jamur jamur akibat hujan deras awal bulan ini terlihat di Le Breuil, Prancis 30 Juli 2021.* /Reuters /Yiming Woo

ZONA PRIANGAN - Petani anggur harus hati-hati menghadapi embun beku karena fenomena alam itu bisa merusak panen.

Kondisi embun beku dialami oleh petani anggur di Prancis, sehingga produksinya di tahun 2021 turun drastis.

Jumlah kerusakan terbesar terjadi pada bulan April, di perkebunan anggur Bordeaux, Burgundy, Champagne, dan Lembah Rhône.

Baca Juga: Efek Virus Corona, Membuat Bibir Wanita Asal Nebraska Ini Menghitam dan Bengkak

Embun beku menghancurkan perkebunan anggur Prancis dan mengirimkan negara itu ke tingkat produksi terendah sejak 1977.

Prancis yang dikenal sebagai produsen anggur terbesar kedua di dunia, mengalami penurunan hingga 30 persen.

Sebelumnya, petani anggur di Prancis pernah mengalami serangan embun beku pada tahun 1991 dan 2017, tulis laman rt.com.

Baca Juga: Ular Berkepala Dua Bernama Ben dan Jerry Bikin Kejutan Memakan Dua Ekor Tikus Secara Bersamaan

Namun, serangan embun beku di tahun 2021 lebih ganas, sehingga produksinya di bawah tahun 1991 dan 2017.

Kementerian pertanian Prancis menyebutkan telah mengalami salah satu tahun terburuk dalam catatan produksi anggur.

“Untuk saat ini, sepertinya hasil panen akan sebanding dengan tahun 1977 – tahun ketika panen anggur berkurang oleh embun beku dan hujan musim panas,” bunyi pernyataan Kementerian Pertanian.

Baca Juga: Kelahiran Bayi Berkepala Tiga di Uttar Pradesh India Mengundang Kehebohan Warga

Mengatasi temuan departemen, Menteri Pertanian Julien Denormandie menggambarkan dampak es sebagai bencana pertanian terbesar di awal abad ke-21.

Selain dampak pada tingkat produksi anggur, kementerian melaporkan bahwa tanaman aprikot, apel, dan kiwi telah rusak akibat cuaca buruk.

Output aprikot akan turun ke level terendah dalam lebih dari empat dekade – tahun ini adalah setengah dari produksi lima tahun sebelumnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler