Cerita Sukses Anak Penarik Becak, Bekerja Sebagai Buruh Pabrik hingga Sukses Jadi Konten Kreator

- 9 November 2022, 07:00 WIB
Cerita sukses anak penarik becak, bekerja sebagai buruh pabrik hingga sukses jadi konten kreator.
Cerita sukses anak penarik becak, bekerja sebagai buruh pabrik hingga sukses jadi konten kreator. /Dokumentasi pribadi Kartini/

ZONA PRIANGAN - Berkeinginan memiliki penghasilan sendiri bisa mengurangi beban orang tua dan bahkan bisa membantu keluarga di rumah. Hal inilah yang dialami oleh Kartini asal Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kartini, wanita berusia 19 tahun ini nekat merantau sendirian ke Jakarta untuk bekerja sebagai buruh pabrik.

Ia menceritakan awal mula sewaktu ke Jakarta adalah mencoba peruntungan karena iba dengan ayahnya yang berprofesi sebagai penarik becak.

Baca Juga: Dukung Pelaku Usaha Lokal Ciptakan Bisnis yang Tangguh, Shopee Hadirkan Kampanye 11.11 Big Sale

Namun, meski sudah bekerja sebagai buruh pabrik, upah Kartini ternyata belum cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan membantu keluarganya di kampung halaman.

Kondisi inilah yang membuat Kartini mencari pekerjaan sampingan agar dapat meringankan beban orang tuanya di kampung. Salah satunya yakni dengan menjual produk skincare.

Akan tetapi, lagi-lagi hasilnya tidak seberapa dan Kartini pun jadi tidak punya waktu istirahat. Impiannya untuk membiayai keluarga belum kunjung berhasil.

Baca Juga: Joget Shopee COD Jadi Unggahan Reels IG Ronaldinho yang Pertama Saat di Indonesia

Pantang menyerah, Kartini mencoba cara lain, yaitu mencoba bergabung dengan Shopee Affiliates Program.

Dari sini, ia mulai membuat konten-konten rekomendasi fashion di media sosial, memasukkan link produk yang direkomendasikannya, kemudian mendapatkan komisi dari setiap pembelian yang dilakukan dari link tersebut.

Sosok Kartini.
Sosok Kartini. /Dok. Pribadi Kartini/

Saat itu kata Kartini, bekerja sebagai seorang affiliate memang membutuhkan waktu, pikiran, dan juga kesabaran yang sangat tinggi untuk membuat sebuah konten. Apalagi, bidang pekerjaan ini sangat baru baginya.

Baca Juga: Momen Akhir Tahun Hangatkan Persaingan E-commerce di Kuartal Empat 2021, Shopee Terbanyak Dipakai Masyarakat

Dengan tekad yang kuat dan semangatnya, Kartini pun tak menyangka penghasilannya sebagai seorang affiliate melebihi ekspektasi.

Penghasilan pertama sebagai affiliate didapatkan Kartini hampir setara dengan gaji pokok bulanannya sebagai karyawan pabrik, tentunya dengan waktu kerja yang lebih fleksibel.

Setelah setahun bergabung sebagai seorang Shopee affiliate, setiap bulannya, Kartini mampu memiliki penghasilan yang puluhan kali lipat lebih besar dari pekerjaannya dulu.

Baca Juga: Shopee Rayakan 12.12 Birthday Sale, Peningkatan Kunjungan 6 Kali Lipat pada 12 Desember

Kesuksesan Kartini bergabung menjadi Shopee affiliate telah mewujudkan harapannya untuk menjadi tulang punggung keluarga.

Kini, tak hanya membiayai kehidupan sehari-hari keluarganya, Kartini juga sudah merenovasi rumah orang tua di kampung halaman dengan penghasilannya dari Shopee Affiliates Program.

“Setelah satu tahun fokus menjadi Shopee affiliate, sudah banyak sekali dampak positif yang aku rasakan, termasuk merenovasi rumah orangtua di kampung halaman. Penghasilanku kini juga memungkinkan aku untuk menabung demi masa depan. Tapi sepertinya manfaat yang paling berarti bagiku adalah jadwal bekerja yang sangat fleksibel sehingga aku bisa mengatur jadwal sendiri dan dapat menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga,” tutur Kartini.

Dengan pekerjaan baru ini, Kartini kini menemukan kegemarannya di bidang fashion seiring bekerja sebagai seorang affiliate.

Kartini menyebutkan, setelah bergabung bersama Shopee Affiliates Program, ia memutuskan untuk merintis bisnisnya sendiri yang fokus menjual produk fashion. Adapun penghasilannya sebagai affiliates juga ia manfaatkan untuk membangun bisnis fashion bersama ibunya.***

Editor: Yurri Erfansyah


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x