Jangan Remehkan Bawang Merah dan Rengginang, Banjar Siapkan Ekspor

- 22 Juli 2020, 16:06 WIB
PENANAMAN bawang merah perdana di Blok Mundu, Rw 13, Dusun Girimulya, Desa Binangun, Kec Pataruman, Kota Banjar seluas 2 hektare, Rabu 22 Juli 2020.*/DEDE IWAN/KABAR PRIANGAN
PENANAMAN bawang merah perdana di Blok Mundu, Rw 13, Dusun Girimulya, Desa Binangun, Kec Pataruman, Kota Banjar seluas 2 hektare, Rabu 22 Juli 2020.*/DEDE IWAN/KABAR PRIANGAN /

b

ZONA PRIANGAN - Kota Banjar targetkan jadi klaster bawang merah dan rengginang berkualitas ekspor terbesar di Priangan Timur.

Menuju kesuksesan swasembada bawang merah, sawah seluas dua hektare di Blok Mundu, Rw 13, Dusun Girimulya, Desa Binangun, Kec Pataruman, Kota Banjar, mulai ditanami bawang merah, Rabu 22 Juli 2020.

Penanaman perdana bawang merah secara simbolis oleh Wali Kota Banjar, Hj.Ade Uu Sukaesih, Wakil Wali Kota Banjar, H.Nana Suryana, Kepala Kantor Bank Indonesia Tasikmalaya, Heru Saptaji dan pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Kota Banjar.

Baca Juga: Hampir Seperempat Penduduk Delhi Mengidap Virus Corona, Ketakutan Meningkat

Menurut Ketua Kelompok Tani Mulyasari Mundu, Ari Ariana, diprogramkan penanaman bawang merah ini bertahap. Untuk tahap pertama ini menanami dua hektare bawang merah dahulu.

"Bawang merah yang ditanam varietas Bima Brebes. Ditargetkan lahan yang ditanami bawang merah ke depan itu seluas 25 hektare," ujar Ari.

Diharapkan dia, dari benih bawang merah bantuan 1,25 ton per hektare, ditargetkan hasil panennya itu mencapai 6 ton per hektare.

Baca Juga: Khusus untuk Majalengka, Ridwan Kamil Minta Perbanyak Tes Usap

"Target pasar mencukupi kebutuhan konsumen domestik dan ekspor mendatangnya," ujar Ari Ariana kepada wartawan Kabar Priangan, Dede Iwan.

Target senada dikatakan perajin sentra Rengginang Kota Banjar, Asep Rohayanto.

"Saat ini, kami produksi rengginang 1 sampai 2 ton per bulan. Diharapkan ketersediaan alat pengering modern sekarang ini, tingkat produksi bisa lebih ditingkatkan sampai 4 kali lipat," ujar Asep di Sentra Rengginang Lingkungan Margamulya, Kelurahan/Kec Purwaharja.

Baca Juga: Kehadiran Peserta UTBK Meningkat, Untirta Urutan Ketiga

Mengeringkan rengginang manual, mengandalkan sinar matahari bisa mencapai empat hari. Dengan adanya alat pengering bantuan BI, rengginang kering dalam waktu lima jam saja.

Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, mendukung produk karya masyarakat Banjar berhasil tembus pasar ekspor.

Seperti rengginang, bawang merah dan produk pertanian serta produk UKM Banjar lainnya. Sejalan program pemerintah, one village one produk itu.

Baca Juga: Mengkhawatirkan, Anak Usia Sekolah Waktunya Habis di Jalanan

"Tahun 2020 ini tanam dua hektare bawang merah, tahun 2021 harus 6 hektare. Diharapkan potensi lahan 25 hektare itu, seluruhnya berhasil ditanami bawang merah nantinya. Mudah-mudahan Banjar kedepan jadi klater bawang merah dan rengginang terbesar," ujar Hj.Ade Uu Sukaesih.

Kepala Kantor Bank Indonesia Tasikmalaya, Heru Saptaji, berharap 67 persen bawang merah Banjar berhasil mencukupi kebutuhan domestik, Banjar dan sekitarnya.

Pemasaran produk pertanian dan UKM, saat kian terbuka lebar. Selain bisa dipasarkan secara online, juga berpeluang diekspor nantinya.

Baca Juga: Pemuda Pancasila Tanam Trembesi, Upaya Selamatkan Mata Air

"Seperti rengginang Banjar yang terkenal itu," ujar Heru seraya berharap produk rengginang dan hasil panen bawang merah mampu meningkatkan kesejahtraan masyarakat Banjar.

Lebih lanjut dia menjelaskan, tiga tahun terakhir ini, inflasi mencapai 1,60 persen. Kenyataan inflasi Priangan Timur ini, terbaik Jawa dan Bali.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah