Pengawas Anti-korupsi Tangkap Penyanyi Anthony Wong Karena Tampil di Rapat Umum Politik

2 Agustus 2021, 21:04 WIB
Polisi berusaha membubarkan media dan pendukung pro-demokrasi di Hong Kong, China, Kamis 1 Juli 2021.* /Reuters /Tyrone Siu

ZONA PRIANGAN - Anthony Wong ditangkap oleh pengawas anti-korupsi Hong Kong. Penyanyi terkemuka itu dianggap melanggar aturan tampil di rapat umum politik.

Anthony Wong sudah terkenal di Hong Kong sejak tahun 1980-an sebagai vokalis untuk duo pop Tat Ming Pair dan kemudian memulai karier solo.

Namun, warga Hong Kong sudah paham, penangkapan terhadap Anthony Wong bukan semata aktivitasnya menyanyi.

Baca Juga: Ular Berkepala Dua Bernama Ben dan Jerry Bikin Kejutan Memakan Dua Ekor Tikus Secara Bersamaan

Belakangan Anthony Wong cukup aktif menyuarakan demokrasi di Hong Kong. Konsekuensinya, dia berhadapan dengan rezim yang berkuasa di China.

Anthony Wong pernah mendukung protes 2019 serta apa yang disebut protes Revolusi Payung yang melanda kota itu pada tahun 2014.

Dukungannya untuk protes 2014 menyebabkan larangan tampil di daratan China, bahkan situs streaming sulit untuk dilihat.

Baca Juga: Tentara Cantik Israel Bikin Heboh, Menari dan Pamerkan Senjata Sambil Tuduh Palestina Lakukan Kebohongan

Komisi Independen Anti Korupsi Hong Kong mengatakan Wong membawakan dua lagu pada rapat umum politih tahun 2018.

Wong menyerukan para peserta untuk memilih kandidat pro-demokrasi Au Nok-hin dalam pemilihan legislatif.

Pengawas juga menuduh Au, yang memenangkan pemilihan, sebagian karena mempublikasikan rapat umum di media sosial dan mengatakan bahwa Wong akan tampil.

Baca Juga: Baru Selesai Ritual Pernikahan, Suami Ketahui Istri Selingkuh, Langsung Menembak Teman Prianya

Pengawas itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa memberi orang lain minuman dan hiburan di acara pemilihan adalah "perilaku korup".

Media lokal yang dikutip ABC News melaporkan bahwa Wong dibebaskan dengan jaminan. Au, sementara itu, telah mendekam di penjara sejak Maret.

Au adalah salah satu dari 47 aktivis pro-demokrasi yang ditangkap karena dugaan subversi atas pemilihan pendahuluan tidak resmi yang mereka selenggarakan tahun lalu.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler