Andalkan Vokalis Ubay, Nidji Muncul dengan Lagu Abu-Abu

23 Juli 2020, 15:04 WIB
NIDJI.*/DOK. MUSICA STUDIOS /

ZONA PRIANGAN - Setelah ditinggalkan Giring, Band Nidji berupaya untuk tetap eksis.

Formasi Nidji kini terdiri atas Nidji yang beranggotakan Ariel Harsya (gitar), Ramadhista Akbar (gitar), Andro Regantoro (bas), Randy Danistha (keyboard), Adri Prakarsa (drum) serta Yusuf Ubay (vokal).

Mereka ingin tetap produktif, dengan ditandai dengan peluncuran lagu "Abu-Abu", yang menggambarkan kondisi Indonesia terkini.

Baca Juga: Kab. Bandung Kaya Potensi Alam, Butuhkan Pemandu Wisata

Lagu “Abu-Abu” merefleksikan keresahan di masa pandemi Covid-19, salah satu nya karena berita di media sosial yang absurd atau tidak jelas.

Lagu itu lahir di awal tahun 2020, saat Randy sedang bermain piano ditemani anak keduanya (Sakha).

"Waktu itu saya meminta bantuan untuk tema lagu. Sekejap Sakha menjawab Abu-Abu! dan setelah itu berbagai tema luas tentang abu-abu berdatangan di kepala yang ternyata kemudian sangat relevan dengan kondisi sekarang,” kata Randy.

Baca Juga: Pangandaran Akan Berlakukan Denda Terhadap Wisatawan tak Bermasker

Dengan musik dan lirik ciptaan Randy, sedangkan aransemen lagu “Abu-Abu” digarap oleh Ariel sebagai produser dan Heston sebagai co-producer.

Lagu tersebut berhasil membawa pendengar untuk mengikuti ritme yang tidak terburu-buru, namun konstan dari awal sampai akhir.

Lagu "Abu-Abu" diwarnai dengan intonasi musik dan nyanyian yang naik menuju klimaks oleh Ubay.

Baca Juga: Pastikan Anggota Tak Terpapar Covid-19, Polres Garut Laksanakan Operasi Patuh Lodaya

Menurut Randyu, penyempurnaan lagu “Abu-Abu” bertepatan pada bulan Ramadhan 2020.

Sehingga membawa makna tambahan bahwa di masa seperti ini bisa menjadi momen kontemplasi dari rutinitas kehidupan yang kita jalani sebelumnya.

Kontemplasi bersama lagu “Abu-Abu” membuat kita semakin tersadar bahwa selama ini memang makhluk yang paling menyeramkan untuk alam semesta adalah manusia.

Baca Juga: Vespa Luncurkan Versi Facelift Model VXL dan SXL

Fitnah, perang saudara, rasisme, pembuat konten tidak jelas, muncul dimana-mana.

“Segala pertanda akhir zaman semakin diperlihatkan,” katanya.

Randy menekankan, bahwa lewat “Abu-Abu” dapat menggambarkan bagaimana banyak
hal di dunia tidak dibatasi oleh hitam dan putih.

Baca Juga: Satu Orang Dilaporkan Tenggelam di Sungai Cisangkuy, Basarnas Berangkatkan Satu Tim Rescue

Selain itu, “Abu-Abu” menjadi potret kefrustrasian seseorang terhadap pudarnya garis tebal antara dua hal yang berbeda namun lama-lama buram menjadi satu.***

 

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler