"Kalau di Kota besar JKT, dan pinggirannya pilihannya memang harus isoman pak. RS atau wisma atlit sudah tidak menerima rujukan kecuali yg bergejala berat. Saya januari lalu jg (+) dan lsg lapor ke satgas, sorenya lsg dikirimin beras sekarung, indomie sekerdus, sayur buah dll [sambil pasang emoticeon Wajah menyeringai dengan mata tersenyum]," tulis pemilik akun @adib_setyo.
Tak sedikit yang enggan melapor atau memberitahu bahwa dirinya positif corona karena takut kena stigma di masyarakat.
"Sama, bnyk tmn jg ngaku setelah sembuh, mungkin msh dianggap aib," kata pengguna akun @dickyrachmadp.
Baca Juga: Tim SAR Gabungan Temukan dan Evakuasi Korban Tenggelam di Sungai Cigadung Kabupaten Subang
"Karena tidak ada informasi yg jelas sampai kemasyarakat, masyarakat tahunya hindari, maskeran, cucitangan. Akhirnya menganggap orang yg kena covid adalah orang yg mau mati dan membawa penyakit mematikan. Coba aja bikin video sosial ekperimen. Tanyain satu satu tentang covid," kata pemilik akun @iwan9639.
"Kadang orang lebih baik tidak tau, daripada cari tau, alasannya khawatir di covidkan. Khawatir stigma," tulis pemilik akun @donisp1728.***