Network
Dihadapan Al dan Rendy, Nino balik bertanya pada Elsa, bagaimana dia tahu dengan tepat keberadaan Mateo yang berada di Surabaya, padahal pagi sebelumnya dia mengaku ada janji membereskan masalah dengan preman tersebut di taman kota.
Maka ketika Elsa telah tersudut, berikutnya adalah kemarahan Nino yang meledak. Nino sangat marah mengetahui Elsa yang menjadi dalang dan memerintahkan Mateo menghalang-halangi serta menyerang dia dan Rafael.
Elsa menangis, dia sudah tidak punya stok kebohongan yang tersisa lagi, tak punya alasan lain selain mengaku. Nino lalu pergi, dia marah dan merasa sangat kecewa dengan Elsa.
Baca Juga: Sepuluh Jenis Pekerjaan yang Berpotensi Bisa Memicu Kanker, Diantaranya Pramugari dan Penata Rambut
Elsa kini menuai apa yang telah diperbuatnya selama ini, namun ini baru satu persoalan yang terkuak terkait perilaku Elsa. Permasalahan lain yang tak kalah berat kini juga menghadang di depannya.
Di kampus, Andin bertemu dengan Rafael yang mencoba berbagi cerita kepada Andin, kalau preman yang menyerangnya sudah berhasil ditangkap. Andin bilang kalau dia sudah tahu juga dari Al, suaminya.
Rafael lalu cerita, saat dia mau ngopi di cafe dekat kampus, malah menemukan anting. Andin lalu melihat dan ikut memeriksa antingnya.
Baca Juga: Tanaman Hias Langka yang Diburu Para Pecinta Bunga di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia
Andin senang karena ternyata anting itu punya mamanya yang jatuh di sekitar situ saat akan menyerahkannya ke mamanya, Bu Sarah. Bersyukur kini kalau Rafael yang menemukannya.
Anting yang selama ini juga dicari oleh Elsa dan Bu Sarah, namun Andin tak menyadari jika anting tersebut adalah salah satu barang penting yang hendak dijual oleh Elsa dan Bu Sarah.
Dijual sebagai upaya untuk menghilangkan barang bukti untuk kasus yang lebih besar yang diperbuat Elsa, yakni kasus kematian Roy.
