Jelang Road To West Java Festival 2023, Kenalkan Budaya dan Pariwisata Jabar Lewat Film Horor 'Pamali'

- 12 Oktober 2022, 10:00 WIB
Jelang Road To West Java Festival 2023, kenalkan budaya dan pariwisata Jabar lewat film horor 'Pamali'.
Jelang Road To West Java Festival 2023, kenalkan budaya dan pariwisata Jabar lewat film horor 'Pamali'. /Instagram.com/@pamalimovie/

ZONA PRIANGAN - Memperkenalkan adat, budaya dan pariwisata Jawa Barat banyak caranya.

Misalnya lewat media film, terlebih film horor yang bisa mengundang penasaran orang untuk menontonnya.

Seperti salah satunya film bergenre horor ini yang berjudul 'Pamali' besutan sineas Bobby Prasetyo.

Baca Juga: Sambut Baik Kolaborasi Bisnis Bidang Logistik, Apindo Jabar Gaet PT Pos Logistik Indonesia

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat sangat mengapresiasi film 'Pamali' tersebut karena cerita dan pesan dari film tersebut sangat mengangkat budaya dan pariwisata Jawa Barat.

Film Pamali mengambil cerita tentang 'pamali' atau tabu yang hidup di masyarakat Sunda sejak lama.
Film Pamali mengambil cerita tentang 'pamali' atau tabu yang hidup di masyarakat Sunda sejak lama. /Instagram.com/@pamalimovie/

"Salah satu kanalnya adalah film 'Pamali' yang sudah tayang beberapa hari ini di bioskop," ujar Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Chandrawulan saat talkshow film 'Pamali', di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Minggu 9 Oktober 2022.

Film Pamali mengambil cerita tentang 'pamali' atau tabu yang hidup di masyarakat Sunda sejak lama.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Tiga Calon Daerah Otonomi Baru Telah Diusulkan Jawa Barat ke Pemerintah Pusat

Pamali merupakan aturan tidak tertulis yang tidak boleh dilanggar. Jika dilanggar maka akan ada petaka atau kesialan yang terjadi.

Pada masyarakat Sunda tempo dulu pamali kerap dipakai sebagai benteng untuk menyelamatkan alam, nilai- nilai, atau tatatan sosial. Namun pada masyarakat modern saat ini pamali kerap diabaikan.

"Diharapkan lewat film ini masyarakat bisa lebih mengenal (budaya) dan keindahan alam Jawa Barat," kata Chandrawulan.

Baca Juga: Lewat Program Desa Digital, Ridwan Kamil Berkomitmen Perluas Jaringan Internet Hingga ke 5.300 Desa di Jabar

Menurut Chandrawulan, promosi film Pamali dilakukan melalui komunitas-komunitas yang ada agar lebih cepat tersosialisasikan ke masyarakat.

"Salah satunya lewat komunitas-komunitas yang ada agar cepat tersosialisasikan ke berbagai kalangan. Lewat film ini, giliran Kabupaten Garut yang kita promosikan karena setting ceritanya di Garut, dalam kesempatan lain tentu daerah lain juga" katanya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, sutradara film 'Pamali' Bobby Prasetyo menyebutkan, ketertarikanya mengangkat film yang diadaptasi dari game dengan judul 'Pamali' itu karena muatan budayanya.

Baca Juga: Bantu Bangun Rumah Rusak Akibat Banjir Bandang di Ciwidey, Jabar Quick Respon Berikan Uang Tunai

"Terutama karena muatan budaya pamali itu yang sudah mulai pudar dipahami oleh masyarakat Sunda sendiri terutama kalangan milenial. Untuk itu saya merasa perlu menyampaikannya kembali melalui media film" terangnya.

Film Pamali sendiri bercerita tentang pasangan muda suami istri yang kembali ke kampung halaman dan menjual aset rumah peninggalan orang tuanya. Banyak 'kepamalian' yang dilanggar akhirnya membawa petaka.

Film Pamali dibintangi aktor Marthino Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Unique Priscilla, dan Rukman Rosadi.

Talkshow film Pamali merupakan bagian dari gelaran Road To West Java Festival yang akan dilangsungkan 2023 mendatang.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x