Kembali ke kata KIRIK, yang semula berarti anjing, membias bisa diartikan "Kamu". Iya kamu.
Jadi panggilan akrab kamu, diganti menjadi kKIRIK. Seseorang dipanggil anjing, mungkin di daerah lain bisa marah besar. Dan orang yang melontarkan kata anjing bakal menghadapi masalah serius.
Baca Juga: Unik, Jumlah Kawanan Kera di Taman Kalijaga Tidak Pernah Berubah
Tapi di Cirebon, perkataan KIRIK (anjing) sangat permisif. Bahkan terasa aneh jika ada dua orang Cirebon sedang berbicara tidak keluar kata-kata KIRIK di antara keduanya.
Maksudnya, kedua orang yang sedang berbicara itu, dipastikan belum akrab betul. Jadi kata KIRIK bisa menandakan juga, bagaimana tingkat keakraban satu orang dengan orang lainnya.
Bisa dicontohkan percakapan dua orang teman yang kemudian bertemu lagi di angkutan umum.
Baca Juga: Legenda Rakyat, Air Terjun Mursala Berasal dari Tangisan Seorang Putri
Jika kedua orang itu asli Cirebon maka akan keluar kalimat: "KIRIK (anjing) mendi bae, wis suwe bli kedeleng-deleng".
Kalau diartikan kalimat tadi berbunyi "Kamu, kemana saja, sudah lama tidak kelihatan-kelihatan".
Bisa dibayangkan, memanggil seseorang dengan perkataan "Anjing". Lantas yang dipanggil anjing marah?