Network
ZONA PRIANGAN - Tidak mungkin ada peluncuran album baru Taylor Swift tanpa beberapa kejutan tambahan, bukan? Pada hari Jumat, bintang pop tersebut merilis album ke-11nya, "The Tortured Poets Department," sebuah perpaduan dari karya-karya sebelumnya dan mencerminkan sosok artis yang — pada puncak kekuatannya — telah menghabiskan beberapa tahun terakhir merekam ulang karya hidupnya dan melakukan tur dengan materinya, disaring melalui lagu-lagu pop-sintesis, balada putus cinta, dan pertimbangan-provokatif yang matang.
Tetapi itu hanya di tengah malam. Pada pukul 2 pagi waktu Timur, dia merilis "The Tortured Poets Department: The Anthology," yang menampilkan 15 lagu tambahan.
“Saya telah menulis begitu banyak puisi yang penuh penderitaan dalam 2 tahun terakhir dan ingin membagikannya semua dengan kalian, jadi inilah instalasi kedua,” tulis Swift dalam keterangan Instagram, dikutip ZonaPriangan.com dari AP.
Baca Juga: Dukungan Taylor Swift: $100.000 untuk Keluarga Lisa Lopez-Galvan Pasca Tragedi Penembakan
“Dan sekarang kisahnya bukan lagi milikku... semua milikmu".
Lagu-lagu tersebut merupakan kelanjutan alami dari separuh pertama album; banyak yang kembali ke suara "evermore" dan "folklore"-nya, dengan bantuan dari kolaboratornya, Aaron Dessner.
Ini bukan kali pertama Swift membuat kejutan bagi para penggemarnya, dan tentu bukan kali pertamanya melakukan hal tersebut dengan merilis album secara mendadak.
Baca Juga: Taylor Swift dan Travis Kelce: Romantisme di Lapangan Setelah Kemenangan Bersejarah
Beberapa bulan setelah "folklore" dirilis pada tahun 2020, dia mengumumkan bahwa "evermore" akan tersedia di tengah malam pada hari yang sama.
