Jamur Superbug Candida auris Sangat Berbahaya bagi Kesehatan dan Bisa Mematikan

19 Maret 2021, 16:12 WIB
Jamur mematikan ditemukan untuk pertama kalinya di Kepulauan Andaman dan Nicobar.* /Pixabay /Donvikro

ZONA PRIANGAN – Jamur superbug yang disebut Candida auris sangat berbahaya bagi kesehatan.

Jamur superbug Candida auris menjadi masalah dalam penanganan kesehatan di sejumlah rumah sakit di seluruh dunia.

Belum lama ini jamur superbug Candida auris ditemukan di alam liar, tepatnya di Kepulauan Andaman dan Nicobar, India.

Baca Juga: Bukit Jamur, Banyak Wisatawan yang Penasaran Ingin Bergaya di Kaki Gunung Patuha Itu

Baca Juga: Usia 45 Tahun ke Atas saat Berada di Kamar Mandi Pintunya Jangan Dikunci, Ini Penjelasannya

Para peneliti India, seperti dilansir laman Indiatimes.com, telah menemukan jamur superbug Candida auris di ekosistem pantai dan rawa terpencil.

Penemuan ini untuk pertama kalinya di habitat alami, yang selama ini biasa berada di rumah-rumah sakit.

Alasan Candida auris disebut berbahaya tiada lain karena bila memasuki aliran darah akan menyebabkan infeksi yang parah.

Baca Juga: Hindari Kematian, saat Mandi Jangan Asal Siram, Begini Cara yang Benar dan Sehat

Baca Juga: Saat Telanjang, Cewek Ini Tidak Membutuhkan Baju, Cukup Menutup Tubuh dengan Rambut Panjangnya

Dan yang membuatnya lebih berbahaya karena jamur ini resisten atau kebal terhadap obat-obatan antijamur.

Sangat berdampak pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan hanya memberi kesempatan 30 hingga 60 persen untuk tetap bertahan.

Superbug ini pertama kali ditemukan pada 1990-an, dan diberi nama pada 2009 setelah ditemukan pada seorang wanita Jepang berusia 70 tahun.

Baca Juga: Kawanan Kambing Menguasai Kota, Warga Tidak Bisa Mengusir Terkendala Lockdown

Baca Juga: Temukan Ambergris yang Bau Busuk, Seorang Nelayan Jadi Kaya Raya Mendadak

Saat ini superbug diketahui secara cepat menyebar ke seluruh dunia.

Anuradha Chowdhary di Universitas Delhi dan timnya menganalisis 48 sampel tanah dan air dari delapan lokasi berbeda di Kepulauan Andaman.

Para peneliti ini mengisolasi atau memisahkan sampel dari dua lokasi spesifik, satu dari rawa pasang dan dari pantai.

Baca Juga: Dapat Ikan Marlin, Nelayan Pangandaran Kaya Mendadak, Nelayan Nigeria Menyesal Karena Cuma Dimasak

Baca Juga: Ibu-ibu Perlu Tahu Nasi Dimasukkan Dalam Kulkas Memiliki 3 Manfaat untuk Kesehatan

Salah satu dari rawa pasang memperlihatkan dua hasil pemisahan, namun yang satu rentan terhadap berbagai obat.

Sementara di pantai terlihat ada 22 yang diisolasi, semuanya tahan terhadap berbagai obat.

Analisis lebih jauh mengungkapkan yang diisolasi tersebut dihubungkan dengan strain pembawa penyakit yang ditemukan di Asia Tenggara.

Baca Juga: UFO Kembali Muncul, Nyaris Menabrak Pesawat American Airlines, Pilot Sempat Panik

Baca Juga: Tianwen-1 Mengorbit di Mars, Teknologi China Disiapkan untuk Menguasai Dunia dan Luar Angkasa

Para peneliti menyebutkan, fakta bahwa C. auris hidup terdeteksi di habitat laut mengkonfirmasi C. auris bertahan di daerah basah yang keras.

Namun demikian, signifikansi ekologis C. auris dalam rawa dan pantai pada infeksi manusia masih diteliti.”***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: India Times

Tags

Terkini

Terpopuler