ZONA PRIANGAN - Puasa bagi umat Muslim, bukan sekadar aktivitas kesehatan tapi juga merupakan amalan ibadah.
Jadi, puasa bukan barang baru bagi umat Muslim. Selain puasa wajib di Bulan Ramada, banyak puasa sunah di bulan lainnya.
Bahkan umat Muslim yang rajin, bisa melaksanakan puasa sunah Daud (selang seling setiap hari) atau puasa Senin dan Kamis.
Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Degdegan Berkunjung ke Rumah Pacar dan Menghilangkan Kesemutan
Baca Juga: Peringatan bagi Penggemar Gorengan, Mudah Stroke dan Terancam Gagal Jantung
Kini sedang trend, menjaga kesehatan tubuh dengan menjalankan pola mengatur jam makan (puasa).
Diet mengatur jam makan (puasa) banyak dilakukan sejumlah orang di seluruh dunia, tidak terbatas umat Muslim saja.
Salah satu sistem diet yang lagi digandrungi, yakni autophagy yang pertama kali dikenalkan dokter asal Jepang, Yoshinori Ohsumi.
Baca Juga: 9 Makanan Berasa Pahit Ini Harus Dicoba, Mampu Mencegah Diabetes
Baca Juga: 10 Asupan Ini Mampu Mencegah Gula Darah Naik, Cocok untuk Penyembuhan Diabetes
Riset autophagy yang dijalakan Yoshinori Ohsumi menghasilkan penghargaan Nobel bidang kedokteran.
Arti autophagy berasal dari auto (sendiri) dan phagy (makan). Secara keseluruhan authophagi bermakna, tubuh kita mencari makan sendiri (puasa).
Jadi, saat kita tidak mengonsumsi makanan (puasa), maka tubuh akan mencari makan sendiri dengan memakan sel-sel yang sudah mati.
Baca Juga: Jenis Vitamin dan 5 Terapi Ini Cocok untuk Penderita Nyeri Sendi
Baca Juga: Nyeri Sendi atau Rematik Bisa Dicegah Asal Rajin Mengonsumsi Buah Ini
Tentu saja terjadi proses yang luar biasa saat kita melakukan puasa dimana tubuh menghasilkan zat autophagosom.
Zat autophagosom diibaratkan sapu raksasa yang mengumpulkan sel-sel yang tidak berguna (sel-sel mati).
Sel-sel mati itu sangat membahayakan tubuh, seperti sel kanker serta sel berbentuk kuman (virus atau bakteri) penyebab penyakit.
Baca Juga: Kepala Sekolah Akhirnya Minta Maaf Atas Tindakan Guru yang Menampilkan Kartun Nabi Muhammad SAW
Lantas protein autophagosom tersebut menganalisanya dan memakan sel-sel berbahaya tersebut.
Kesimpulannya diet autophagy (puasa) akan menghasilkan zat autophagosom yang memakan sejumlah sel berbahya di dalam tubuh.
Jadi, kita tidak perlu menunda-nunda lagi untuk menjalankan puasa, karena sudah terbukti manfaatnya.***