ZONA PRIANGAN - Seorang ibu dari dua anak telah mengisahkan secara rinci transformasi mengerikannya, dari seorang pecandu heroin yang tinggal di "pusaran narkoba" menjadi salah satu siswa terbaik di kelas kelulusannya.
Ginny Burton (48) dipenjara tiga kali dan diperkenalkan dengan ganja oleh ibunya sendiri ketika dia baru berusia 6 tahun sementara ayahnya dipenjara karena perampokan bersenjata. Dia mulai menyalahgunakan shabu ketika dia berusia 12 tahun.
Ibu dua anak ini merokok sejak usia 14 tahun dan menyuntikkan heroin pada saat dia berusia 21 tahun.
Baca Juga: Ibu Tak Bertanggung Jawab, Pesta Miras & Narkoba hingga Teler Anak Terlantar, Kaget Lihat Akibatnya
Ketika dia berusia 16 tahun, dia diperkosa oleh pengedar narkoba ibunya.
Bertahun-tahun kemudian, Ginny mulai merampok pengedar narkoba Meksiko dengan todongan senjata dan menabrakkan truk curian saat dikejar oleh polisi, lapor KMTR, seperti dilaporkan oleh dailystar.co.uk 13 Juni 2021.
"Saya adalah orang itu," katanya kepada outlet AS. "Saya memiliki 17 dakwaan kejahatan. Saya adalah orang yang mencengkeram tas Anda ketika saya berjalan melewati Anda. Saya adalah orang yang secara acak akan menyerang seseorang di depan umum.
"Saya bukan orang yang menyenangkan. Semua orang adalah korban, dan semua orang adalah mangsa."
Baca Juga: Keberuntungan bagi Seorang Pemain Lotre yang Memenangkan Jackpot Saat Merayakan Ulang Tahunnya
Dia menambahkan: "Anda tidak tahan dengan hidup Anda. Anda lebih baik mati daripada hidup. Saya menghabiskan sebagian besar kecanduan saya dan berharap seseorang akan meledakkan saya."
Namun hidupnya berubah selamanya ketika dia ditangkap untuk terakhir kalinya pada Desember 2012.
Dia memutuskan untuk mengubah hidupnya setelah dipenjara, dan memohon kepada pengadilan untuk memasukkannya ke dalam program rehabilitasi.
Baca Juga: Ada Momen yang Mengerikan, ketika Tim Dokter Menyadari Denyut Nadi Christian Eriksen Berhenti
Ginny akhirnya melepaskan diri dari kecanduan dan masa lalu kriminalnya untuk selamanya, kembali ke pendidikan.
Setelah menyelesaikan kursus perguruan tinggi di Seattle sebagai orang tertua di kelasnya, dia diterima oleh University of Washington.
Pada 2019, ia dianugerahi beasiswa dan bergabung dengan tim akademik universitas. Setahun kemudian dinobatkan sebagai Truman Scholar 2020 untuk negara bagian Washington.
Dan sekarang dia telah lulus dari Universitas Washington dengan gelar ilmu politik, dan berharap untuk bekerja di reformasi penjara.***