Produk Pertanian Seluler Berbasis Tumbuhan Akan Menggantikan 50 Persen Daging dalam 10 Tahun

21 Juni 2021, 07:02 WIB
Produk pertanian seluler berbasis tumbuhan akan menggantikan 50 persen daging dalam 10 tahun. /Pixabay.com/Eszter Miller

ZONA PRIANGAN - Seorang miliarder dan filantropis asal Inggris Jim Mellon mengatakan bahwa industri produksi makanan akan berubah pada awal 2030 dan 50 persen dari semua daging yang dimakan oleh manusia di planet ini akan berbasis tanaman atau sel (pertanian seluler), akan diproduksi dalam 10 tahun ke depan.

Dia juga mengatakan bahwa setengah dari makanan laut, juga akan diproduksi dengan menggunakan budidaya sel dalam dekade ini. Beberapa ada yang menganggap sebagai daging nabati, dan yang diproduksi menggunakan teknik kultur sel, meniru rasa dan rasa daging asli, sekaligus jauh lebih sehat karena mengandung lemak jenuh dan kalori yang rendah.

Tingginya jejak karbon daging, juga membuat para ahli menghimbau masyarakat untuk mengonsumsi daging hewani demi menyelamatkan lingkungan.

Baca Juga: 6 Pesepeda Terluka Parah ketika Seorang Pria Menabraknya dengan Sebuah Truk, Tersangka Ditembak Polisi

"Industri susu tidak akan sama seperti yang kita kenal saat ini dalam 10 tahun," kata Mellon kepada Vegconomist, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Minggu 20 Juni 2021.

Penulis buku "Moo's Law: An Investor's Guide to the New Agrarian Revolution" itu mengatakan industri biotek sedang mencari "griddle parity" agar harga pangan yang dihasilkannya lebih murah.

Selain harga lebih murah, kualitasnya setara dengan pangan hasil pertanian tradisional karena masyarakat tidak bisa diminta membayar lebih mahal untuk sesuatu yang mereka konsumsi sehari-hari.

Baca Juga: Sepasang Kekasih Ketahuan Berhubungan Seks Saat Mendaki di Ketinggian 6.500 Kaki dan Terekam Webcam Gunung

Ternyata penggunaan teknologi ini tak hanya diterapkan pada pangan saja, bisa juga diterapkan untuk energ, seperti pengaplikasian teknologi ini dalam industri pembangkit listrik.

Istilah "paritas jaringan" adalah konsep yang berusaha untuk membuat harga energi terbarukan seperti angin atau matahari setara dengan energi yang dihasilkan dari bahan bakar fosil.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Minggu 20 Juni 2021: Elsa Terhukum, Mulai Ragu tentang Siapa Ayah Bayi dalam Kandungannya

Jadi, menurut Mellon, industri biotek saat ini sedang mengembangkan proses yang akan membantu mereka menurunkan harga makanan nabati ke harga makanan pertanian konvensional.

Menurut Badan Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, konsumsi daging menjadi salah satu penyumbang terbesar gas rumah kaca (GRK) dan telah memperingatkan bahwa kita akan membayar harga lingkungan dan manusia, kecuali kita membuat perubahan dari sekarang.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler