ZONA PRIANGAN - Seorang MUA alias 'Make Up Artist' telah curhat di situs berbagi video TikTok soal kliennya yang tiba-tiba dilaporkan oleh tetangganya ke Satpol PP gara-gara mengadakan acara resepsi pernikahan di saat diberlakukannya kebijakan pemerintah PPKM Darurat Jawa-Bali.
Pemilik akun TikTok miamakeup dengan nama akun @miamakeup5 telah mengunggah video kliennya yang gagal menggelar resepsi, padahal persiapannya sudah mencapai 80 persen, dari mulai vendor, gedung dan lainnya.
"jadi pengantinku ini 80% sudah siap semua mulai dari vendor, gedung dll," tulis pemilik akun TikTok miamakeup @miamakeup5 di keterangan video yang diunggahnya pada Kamis, 15 Juli 2021.
Baca Juga: Klub Sepak Bola Devonport Sampaikan Kabar Duka, Petani dan Bintang TikTok Tasmania Tewas Bunuh Diri
Acara resepsi pernikahan terpaksa dibatalkan pada H-7 gara-gara pemberlakukan aturan PPKM Darurat Jawa-Bali.
"H-7 ada ppkm semuanya harus dibatalin padahal sudah dp semuanya [sambil pasang emoticon mengernyitkan dahi]," tambahnya.
Meskipun acara resepsi batal, tapi acara ijab kabul pernikahan tetap berjalan sesuai rencana, namun tetap menerapkan prokes dengan ketat.
Baca Juga: Pendiri TikTok Menjadi Orang Terkaya Ketujuh di China dengan Kekayaan Bersih Sebesar Rp501,5 Triliun
"jadi cuma bisa akad saja dan cuma ada 10 orang itupun harus umpet-umpetan sama satpolpp dan polisi," katanya.
Menurut MUA, acara ijab kabulnya berlangsung pada pukul 7.00 WIB dan pada pukul 9.00 WIB semua tamu yang hadir sudah meninggalkan lokasi.
Namun, rupanya ada tetangganya yang lapor kepada Satpol PP dan petugas Satpol PP pun datang untuk melakukan pemeriksaan.
Baca Juga: TikTok Menghapus 6 Juta Video Karena Dinilai Sebagai Konten Tidak Senonoh di Pakistan
"selesai ijab ada tetangga yg lapor kalo ada acara nikahan, pdhl cuma ada 10 orang dan itupun sudah pulang semua," ujarnya.
Hingga Senin, 19 Juli 2021, video tersebut telah ditonton sebanyak 505,2000 view, 43,6000 suka dan 984 komentar.
Kebanyakan netizen memberikan respons terhadap tetangganya si mempelai wanita yang julid itu, mayoritas netizen ikutan berang dengan kejulidan sang tetangga.
"greget banget sama tetangganya [sambil memberikan emoticon wajah dengan gigi lebar dan wajah termenung]," komentar pengguna dengan nama akun @arayafaradilla__.
Rupanya ini bukan pertama kalinya si tetangga yang julid ini melaporkan resepsi pernikahan, sebelumnya dia pun berhasil melaporkan sebuah resepsi pernikahan dan resepsi pernikahan itu pun bubar.
"wah tu tetangga belum diospek sama saya rupanya," komentar pengguna dengan nama akun @aprillicoooo.
Baca Juga: Gara-gara Gigi Palsu, Ibu Empat Anak Dapat Julukan Ikan Lele di TikTok
Dan komentar tersebut langsung dijawab oleh miamakeup dengan berkomentar :"soalnya kemarin ada yg hajatan juga dibubarin kak, jadi dia iri trs dilaporin [sambil memasang emoticon tertawa ngakak]".
Sementara pengguna lainnya berkomentar, mungkin tetangganya si mempelai wanita merasa iri karena tidak diajak.
"Tetangga iri [sambil memberi emoticon wajah tertawa sampai menangis] ga diajak mungkin [sambil memberi emoticon wajah tersenyum dan berkeringat]," tulis pengguna dengan nama akun @hastuty.13.
Baca Juga: Video TikTok: Seorang Pria Ketakutan, Jendela Kamar Setiap Malam Terbuka Sendiri
Ada juga netizen yang membela apa yang dilakukan oleh tetangga sang mempelai wanita tersebut yang dinilai taat akan ketentuan dari pelaksaan PPKM Darurat Jawa-Bali.
"tetangga nya taat itu kan emang masa pandemi g boleh kumpul2 nikahan maksimal 6 orang," tulis pengguna dengan nama akun @hy.oraaa.
Terlepas dari pro-kontra netizen pada kasus ini, pada saat pelaksanaan PPKM Darurat memang tidak diperkenankan untuk menggelar resepsi pernikahan karena berpotensi terjadinya kerumunan, meskipun dilaksanakan dengan prokes yang ketat dan jumlahnya pun telah dibatasi.
Baca Juga: Presiden Joe Biden Membatalkan Kebijakan Trump yang Melarang Praktik TikTok di Amerika Serikat
Tapi dalam kasus ini, yang punya hajatan pastinya tidak menyangka akan ada PPKM darurat, pemerintah mengumumkan PPKM Darurat H-7 jelang acara resepsi dan resepsi pun akhirnya 'ambyar'.
Tapi acara ijab kabul pernikahan tetap dilaksanakan dengan tetap memperhatikan prokes yang ketat.***