Guru yang Menunjukkan Kartun Nabi Muhammad pada Murid-Muridnya Dibebaskan dari Tuduhan tapi Masih Bersembunyi

27 Maret 2022, 07:36 WIB
Guru berusia 30 tahun itu diskors, terpaksa meninggalkan rumahnya dan bersembunyi. /Pixabay.com/Ri_Ya

ZONA PRIANGAN - Seorang guru yang menerima ancaman pembunuhan setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya masih bersembunyi setahun kemudian.

Gambar itu, yang diperlihatkan kepada anak-anak di Batley Grammar School di West Yorkshire selama kelas pendidikan agama, memicu protes panas selama berhari-hari oleh orang tua dan aktivis di gerbang sekolah.

Guru berusia 30 tahun, yang terpaksa meninggalkan rumahnya, diskors pada saat itu tetapi kemudian dibersihkan ketika penyelidikan independen menemukan bahwa dia tidak bermaksud melakukan pelanggaran, tulis Dailymail, 26 Maret 2022.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Minggu 27 Maret 2022: Nino Berulah Al Marah dan Membungkamnya dengan Satu Tindakan Telak

Tapi The Mail on Sunday dapat mengungkapkan bahwa tepat 12 bulan setelah ancaman pembunuhan memaksanya untuk mencari perlindungan polisi, dia masih belum kembali ke pekerjaan atau rumahnya.

Paul Halloran, seorang teman keluarga, mengungkapkan bahwa guru, yang tidak disebutkan namanya, merasa 'sangat sulit' untuk membangun kembali hidupnya setelah masalah ini.

Berbicara dalam sebuah video yang diposting online, Halloran berkata: "Saya jelas tidak bisa menjelaskan terlalu banyak detail, tetapi seperti halnya siapa pun yang pergi bekerja suatu hari dan kemudian kehabisan pekerjaan mereka dan harus pindah dan membangun yang hidup baru, saya yakin orang bisa membayangkan betapa sulitnya baginya.'

Baca Juga: Penari Cantik Asal Selandia Baru Harus Rela Melepas Suaminya yang Asal Ukraina untuk Berjuang dari Polandia

Orang-orang di Batley masih merasa 'sangat mentah' tentang cara guru itu diburu dari rumahnya, tambahnya. Massa muncul di gerbang sekolah dan memberikan tekanan besar pada sekolah. Tekanan yang mereka berikan berakhir dengan guru harus bersembunyi.

Menanggapi kritik tersebut, Leadbeater, anggota parlemen menulis: “Alasan saya tidak membahas masalah ini secara terbuka adalah karena saya secara khusus diminta untuk tidak – oleh keluarga yang terlibat. Sangat jelas bahwa guru dan keluarganya tidak ingin menjadi bahan perdebatan publik di media sosial.’

Tadi malam Ms Leadbeater mengatakan bahwa sejak memenangkan kursi Juli lalu dia terus berhubungan secara teratur dengan guru melalui serikatnya. Dia menambahkan: "Saya juga telah menulis kepadanya secara pribadi pada dua kesempatan sehingga dia tahu dia mendapat dukungan penuh saya," katanya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailymail.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler