Stres Bisa Menurunkan Efektivitas Vaksin, Solusinya Berolahraga dan Cukup Tidur

- 19 Januari 2021, 20:18 WIB
Depresi, stres dan kesepian bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Depresi, stres dan kesepian bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. /Pixabay

ZONA PRIANGAN - Depresi, stres dan kesepian bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, serta menurunkan efektivitas vaksin-vaksin tertentu, termasuk vaksin Covid-19, menurut para ilmuwan.

Menurut sebuah laporan di jurnal Perspectives on Psychological Science, berbagai intervensi sederhana, termasuk olahraga dan tidur malam yang cukup sebelum vaksinasi, bisa memaksimalkan efektivitas awal vaksin tersebut.

Para peneliti mencatat, walaupun ujicoba yang teliti telah memperlihatkan bahwa vaksin-vaksin Covid-19 yang telah diizinkan efektivitasnya tinggi dalam menghasilkan respon kekebalan yang kuat, namun tidak setiap orang akan segera mendapatkan manfaat penuhnya.

Baca Juga: Pria Gengsi Akui Cemburu, Pahami Ini 5 Tandanya, Nomor 3 Cukup Mengganggu

Menurut para peneliti, faktor-faktor lingkungan, selain kesehatan genetik, fisik, dan mental, bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, memperlambat respon pada sebuah vaksin.

“Selain korban fisik, pandemi Covid-19 ini juga memiliki gangguan yang sama pada kesehatan mental, menyebabkan kegelisahan dan depresi,” kata Annelise Madison, seorang peneliti di Universitas Ohio, Amerika Serikat, yang memimpin penelitian tersebut.

“Stresor emosional seperti itu bisa berdampak pada sistem kekebalan seseorang, mengganggu kemampuannya untuk menghindari infeksi,” kata Madison seperti dikutip laman indiatimes.com, belum lama ini.

Baca Juga: Para Istri Mesti Waspada, Ini 5 Wanita Berpotensi Berselingkuh dengan Suami, Tetangga Salah Satunya

Laporan ini memberi harapan pada kemanjuran vaksin dan bagaimana perilaku kesehatan serta stresor emosional bisa mengubah kemampuan tubuh untuk mengembangkan sebuah respon kekebalan.

Vaksin bekerja dengan menantang sistem kekebalan, dalam beberapa jam vaksinasi, ada sebuah respon kekebalan umum bawaan pada tingkat sel saat tubuh mulai mengenal ancaman biologis potensial.

Respon di garis depan ini oleh sistem imun secara cepat dibantu dengan memproduksi antibodi-antibodi yang mentarget pathogen khusus.

Baca Juga: Cair Lagi di Januari 2021, Bagi Karyawan yang Belum Dapat BLT BSU BPJS Ketenagakerjaan Rp2,4 Juta

“Dalam riset ini, kami memfokuskan pada respon antibodi ini, walaupun ini hanya satu segi dari respon sistem imun adaptif,” kata Janice Kiecolt-Glaser, direktur Institut untuk Riset Obat Perilaku di Universitas Ohio, dan peneliti senior.

Menurut para peneliti ini, kebanyakan vaksin Covid-19 yang sudah beredar memiliki efektivitas mendekati 95 persen.

Namun, faktor-faktor psikologis dan perilaku bisa memperpanjang jumlah waktu yang diambil untuk mengembangkan imunitas, dan juga bisa memendekan durasi imunitas.

Baca Juga: Ini Jadwal Pencairan BLT BPJS Rp2,4 Juta di Januari, Disalurkan dalam 2 Kali Transfer Selama 4 Bulan

“Sesuatu yang membuat saya bergairah adalah bahwa beberapa faktor tersebut dapat diubah. Memungkinkan untuk dilakukan sesuatu yang sederhana untuk memaksimalkan efektivitas awal vaksin tersebut,” kata Kiecolt-Glaser.

Para peneliti menyarankan, berdasarkan pada riset sebelumnya, salah satu strateginya adalah mengajak giat berolahraga dan mendapatkan tidur malam yang baik dalam 24 jam sebelum vaksinasi, dengan demikian sistem kekebalan beroperasi pada kinerja puncaknya.

 “Riset sebelumnya mengatakan bahwa intervensi psikologis dan perilaku ini bisa meningkatkan kemampuan respon vaksin. Bahkan intervensi secara singkat pun masih bisa efektif,” kata Madison.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x