Network
ZONA PRIANGAN - Jantung adalah organ vital dari tubuh kita karena jantung memiliki tugas untuk memompa darah ke seluruh sirkulasi dan menjaga suplai oksigen dan nutrisi secara terus menerus ke semua organ di tubuh.
Seperti dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, jantung bekerja keras sepanjang hari dan berdetak sekitar 2,5 miliar kali dalam rata-rata seumur hidup.
Beberapa fungsi penting tubuh terpengaruh dan menunjukkan penurunan bersamaan saat jantung berhenti memompa seefisien dari yang seharusnya.
Pola penyakit di Indonesia bergeser dari pola penyakit menular menjadi tidak menular. Transisi ini terjadi agak cepat sejalan dengan urbanisasi yang cepat.
Pola penyakit tidak menular termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, hipertensi dan obesitas.
Penyakit tidak menular ini juga disebut penyakit gaya hidup karena terjadi akibat dari gaya hidup atau kebiasaan sehari-hari seseorang.
Baca Juga: Serangan Jantung Tak Mengenal Usia, Hati-hati dengan 9 Jenis Makanan dan Minuman Ini
Penyakit gaya hidup tidak lagi dianggap eksklusif untuk negara-negara makmur karena negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah melaporkan sebagian besar kematian akibat penyakit tidak menular.
Penyakit jantung memiliki beberapa karakteristik unik yang menjadi perhatian. Salah satunya adalah prevalensi yang meningkat.
Aspek mengkhawatirkan lainnya adalah bahwa penyakit jantung terjadi pada usia yang jauh lebih muda, hampir satu dekade lebih awal daripada penyakit jantung di barat.
Baca Juga: Seorang Perempuan Ungkapkan Pengalaman Mati 37 Detik dan Melihat Roh Bergentayangan di Mana-mana
Prevalensi penyakit arteri koroner prematur pada kelompok usia muda semakin meningkat.
Faktor risiko utama yang berkontribusi terhadap penyakit jantung dan penyakit tidak menular lainnya termasuk merokok, tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas (khususnya obesitas perut buncit).
Selain itu, kolesterol tinggi, hidup menetap, konsumsi alkohol, diet tidak sehat yang mengandung lemak jenuh dan trans dalam jumlah tinggi, tinggi garam dan gula, kebersihan tidur yang buruk dan stres.
Baca Juga: Ini 7 Cara agar Otak, Jantung, Ginjal, Pankreas, Hati, Usus, dan Perut Tetap Sehat
Pada usia muda, merokok, dislipidemia dan tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama. Ini adalah faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan dapat dikontrol.
Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan jantung.
1. Katakan tidak pada tembakau
2. Makan berbagai makanan dan makan secukupnya
3. Sertakan semua 7 warna dan enam rasa untuk diet seimbang
4. Makan makanan yang menyehatkan jantung dengan banyak buah dan sayuran segar. Hindari lemak jenuh atau lemak trans, makanan putih olahan (gula putih, tepung putih dan nasi putih).
Hindari juga makanan kemasan dan olahan. Kurangi garam dalam makanan. Baca label makanan untuk mengetahui kandungan natriumnya. Batasi asupan natrium hingga kurang dari 2.300 mg dalam sehari (satu sendok teh garam).
Baca Juga: Banyak Pria Mati Muda di Usia 45 Tahun, Berpotensi Disebabkan oleh 5 Penyakit Ini, Waspadalah!
5. Pertahankan berat badan yang sehat. Ingat, semakin pendek garis pinggang, semakin panjang garis kehidupan
6. Olah raga secara teratur minimal 30 menit dan 5 hari dalam seminggu
7. Ketahui tekanan darah Anda. Setiap orang dewasa harus mengetahui tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterolnya
8. Kelola stres melalui meditasi dan aktivitas seperti yoga
9. Tidur nyenyak setidaknya selama 7-8 jam
10. Berlatihlah makan dengan penuh kesadaran. Waspadai sinyal rasa lapar dan kenyang.
Gunakan kelima indera saat makan: warna (mata), bau (hidung), rasa (lidah), tekstur (sentuhan) dan suara saat mengunyah makanan (telinga).
11. Lakukan tes berjalan 6 menit (6MWT). Jika Anda dapat berjalan 500 meter dalam enam menit, Anda tidak memiliki penyakit jantung yang mendasarinya.
12. Ingat rumus 80. Pertahankan tekanan darah normal Anda, gula puasa, LDL (kolesterol jahat), detak jantung dan lingkar pinggang di bawah 80, berjalan 80 menit sehari, jalan cepat 80 menit seminggu, berjalan dengan kecepatan minimal 80 langkah per menit.***
