Dalam penelitian kedua, peneliti mendekati 160 pengunjung klub musik, membisikkan kata-kata yang tak bermakna dan menunggu sampel menolehkan kepala untuk menawarkan kuping kiri atau kanan.
Secara keseluruhan 58% menawarkan kuping kanan kepada peneliti, dan 42% menawarkan kuping kiri.
Dalam penelitian ketiga, para peneliti dengan sengaja berbicara ke 176 pengunjung klub musik lewat kuping kanan atau kuping kiri, saat meminta rokok.
Para peneliti yang berbicara ke kuping kanan mendapat lebih banyak rokok dari sebaliknya.
Para peneliti berkesimpulan : “Berbicara ke kuping kanan, berarti anda mengirim kata-kata ke bagian otak yang agak lebih sensitif.
“Kesimpulan ini tampaknya sejalan dengan hipotes mengenai spesialisasi bagian otak kanan dan kiri.”
Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Kamis 20 Mei 2021: Elsa Kian Terpuruk, Al Siap Mengantarkannya untuk Masuk Bui Lagi
Professor Shopie Scott dari Institut Ilmu syaraf Cognitif di Universitas College London sepakat dengan kesimpulan itu.
“Sebagian besar orang memproses perkataan dan bahasa di bagian kiri otak, meski tidak selalu begitu, yang terjadi di telinga kanan diproses oleh sisi kiri otak.