Studi REACT-1: Orang yang Telah Mendapat 2 Dosis Vaksin Corona 3 Kali Lebih Kecil Kemungkinan Terinfeksi

- 8 Agustus 2021, 11:11 WIB
 Orang yang telah mendapat dua dosis vaksin corona tiga kali lebih kecil kemungkinan terinfeksi Corona.
Orang yang telah mendapat dua dosis vaksin corona tiga kali lebih kecil kemungkinan terinfeksi Corona. /NDTV.COM

ZONA PRIANGAN - Menurut sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Inggris menyebutkan bahwa orang yang telah menerima kedua dosis vaksin virus corona, mereka tiga kali lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi virus corona.

Studi yang dilakukan oleh Real-time Assessment of Community Transmission (REACT-1), salah satu studi terbesar di Inggris tentang infeksi corona di negara itu, melaporkan pada Rabu bahwa infeksi di Inggris telah meningkat empat kali lipat dari 0,15 persen menjadi 0,63 persen sejak laporan REACT-1 terakhir, yang mencakup periode dari 20 Mei hingga 7 Juni.

Namun, hasilnya memang menunjukkan penurunan infeksi sejak 12 Juli.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Minggu 8 Agustus 2021: Elsa Beranjak Gila, Membabi Buta Serang Balik Al dengan Cara Liciknya

Analisis oleh Imperial College London dan Ipsos MORI, yang melibatkan lebih dari 98.000 sukarelawan dalam penelitian di Inggris antara 24 Juni dan 12 Juli, menunjukkan bahwa orang yang divaksinasi ganda juga lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan virus kepada orang lain.

"Peluncuran vaksinasi kami membangun tembok pertahanan, yang berarti kami dapat dengan hati-hati mengurangi pembatasan dan kembali ke hal-hal yang kami sukai, tetapi kami harus berhati-hati saat kami belajar hidup dengan virus ini," kata Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Jumat 6 Agustus 2021.

"Laporan ini menunjukkan akan pentingnya mengambil tanggung jawab pribadi dengan mengisolasi diri jika Anda terbukti kontak erat dengan orang yang terpapar corona, dites jika Anda memiliki gejala dan jika perlu mengenakan masker. Saya mendesak siapa pun yang belum menerima vaksin untuk divaksin dan mengambil dosis keduanya, dosis vaksin aman dan mereka bekerja," katanya.

Baca Juga: Wanita Muda Pekerja Taman Safari Tewas Seketika setelah Lehernya Diterkam Seekor Harimau

Data dari Public Health England (PHE) menunjukkan bahwa vaksin yang saat ini digunakan di Inggris telah terbukti sangat efektif terhadap semua varian corona.

Vaksin Pfizer/BioNTech 96 persen efektif dan vaksin Oxford/AstraZeneca 92 persen efektif, sehingga dapat mencegah orang-orang untuk menjalani rawat inap setelah mendapatkan dosis kedua. PHE memperkirakan bahwa program vaksinasi di Inggris telah mencegah 22 juta infeksi, sekitar 52.600 rawat inap dan antara 35.200 dan 60.000 kematian.

"Hasilnya menunjukkan dampak positif dari program vaksinasi dengan mereka yang disuntik ganda, tiga kali lebih kecil kemungkinannya untuk terkena virus daripada orang yang tidak divaksinasi dan lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan penyakit mengerikan ini kepada orang-orang di sekitar mereka," kata Menteri Vaksin Inggris Nadhim Zahawi.

Baca Juga: Tragedi Wahana Taman Hiburan, Bocah 10 Tahun Terpenggal Tubuhnya di Seluncuran Air Berkecepatan Tinggi

Penilaian risiko PHE terbaru untuk varian Delta mencerminkan tanda-tanda awal peningkatan risiko infeksi ulang dengan Delta dibandingkan dengan Alpha. Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh PHE dan data akan diperbarui pada Jumat.

Layanan kesehatan Inggris kini telah memperluas program vaksinasi corona untuk semua warganya dengan rentang usia 16 tahun ke atas, dan saat ini dari 18 tahun ke atas, setelah saran ilmiah formal yang mendukung kelompok usia yang lebih muda.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah