Kisah Tragis Gadis Iran, Usia 12 Tahun Dipaksa Menikah dengan Sepupu, Minta Cerai Justru Dibunuh

ZONA PRIANGAN - Jalan hidup Mona Heydari dari Kota Ahvaz, Provinsi Khuzestan, Iran sangat pahit dan berakhir tragis.

Pada usia 12 tahun, Mona Heydari dipaksa menikah dengan sepupunya Sajjad Heydari. Dari sanalah petaka datang menimpa gadis itu.

Bukan kebahagiaan yang didapat, Mona justru sering mendapat kekerasan dalam rumah tangga.

Baca Juga: Seorang Guru Wanita Ditangkap Gegara Mengajarkan Tari Disko, Budaya Asing Dilarang di Korea Utara

Walau sering mendapat siksaan, Mona masih mempertahankan pernikahan demi putranya yang berusia 3 tahun.

Lama kelamaan Mona tidak tahun juga dan akhirnya minta cerai. Tapi permintaannya selalu ditolak, yang membuat dia kabur ke Turki.

Namun hidup seorang diri di Turki membuat Mona terombang-ambing dan memutuskan untuk balik ke Iran.

Baca Juga: Usai Keliling Taman Palm Beach, Seorang Pesepeda Wanita Tewas Gegara Merosot dari Jembatan yang Terbuka

Sayangnya tiba di Iran, Mona langsung ditangkap Sajad dan saudara laki-lakinya. Dia diikat dan kepalanya dipenggal, lapor East2West News.

Kemudian video sadis beredar, Sajad menenteng kepala kepala Mona di jalan-jalan Kota Ahvaz. Pembunuhan itu, bagi Sajad demi harga diri.

Seorang pejabat polisi mengatakan motif pembunuhan itu adalah "perbedaan keluarga".

Baca Juga: Minggu Neraka Meminta Korban Satu Anggota Angkatan Laut Tewas dan Seorang Lagi Dirawat di Rumah Sakit

Dikutip nypost, kedua pria itu dilaporkan ditangkap, tetapi tidak jelas hukuman apa yang akan mereka hadapi.

Abbas Hosseini-Pouya, Jaksa Agung Ahvaz, ibu kota provinsi Khuzestan, mengatakan Mona telah mengirim foto dirinya kepada suaminya dari Turki yang telah memicu “emosi negatif”, menurut Iran International.

Komite perempuan mengatakan bahwa “tidak ada satu minggu pun yang berlalu tanpa suatu bentuk pembunuhan demi kehormatan menjadi berita utama.

Baca Juga: Buaya Pura-pura Mati, Ketika Ditelan Piton Ternyata Menyerang dari dalam Membuat Ular Itu Perutnya Pecah

“Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 2019, surat kabar harian Sharq yang dikelola pemerintah menulis bahwa rata-rata tahunan 375 hingga 450 pembunuhan demi kehormatan tercatat di Iran,” kata dewan perlawanan.

“Kenaikan bencana dalam pembunuhan demi kehormatan di Iran berakar pada kebencian terhadap wanita dan budaya patriarki yang dilembagakan dalam hukum dan masyarakat,” lanjut kelompok itu.

Sementara itu, kantor berita milik negara Rokna dilaporkan ditutup setelah menerbitkan video yang mengejutkan.***