ZONA PRIANGAN - Warga negara Jepang Takeshi Ebisawa (57) tanpa disadari menegosiasikan kesepakatan dengan agen Drug Enforcement Administration yang menyamar.
Jaksa di New York mengatakan dia melakukannya setelah diarahkan untuk percaya bahwa dia mendapatkan akses ke persenjataan berat yang dicuri dari pangkalan AS di Afghanistan.
Milisi yang dia rencanakan untuk menjual senjata telah menawarkan untuk membayar dengan 500 kilo (1.102 pon) sabu dan 500 kilo heroin, kemudian mendistribusikan obat-obatan tersebut di New York.
Milisi itu terlibat dalam kekerasan yang sedang berlangsung di Myanmar yang dilanda perang, Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York mengatakan dalam siaran pers yang dikeluarkan Kamis.
"Narkoba itu ditujukan untuk jalan-jalan New York, dan pengiriman senjata ditujukan untuk faksi-faksi di negara-negara yang tidak stabil," kata Jaksa AS Damian Williams dalam sebuah pernyataan, tulis Dailymail, 8 April 2022.
'Anggota sindikat kejahatan internasional ini tidak bisa lagi bebas berkeliaran dengan kejahatannya dan akan menghadapi keadilan atas tindakan terlarang mereka.'
Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Jumat 8 April 2022: Al Bereaksi, Ricky Sodorkan Bukti Membuat Nino Mati Berdiri
Beberapa orang lainnya ditangkap sehubungan dengan skema tersebut, termasuk warga negara Thailand Sompak Rukrasaranee, 55, Somhop Singhasiri, 58, dan Suksan 'Bobby' Jullanan, 53, yang juga memegang kewarganegaraan AS, menurut jaksa.