Gembong Yakuza Coba Membeli Rudal Permukaan-ke-Udara AS untuk Ditukar dengan Sabu dan Heroin Milisi di Myanmar

- 8 April 2022, 15:01 WIB
Warga negara Jepang Takeshi Ebisawa (57) berfoto, tanpa disadari dia dijebak, merundingkan kesepakatan dengan agen Drug Enforcement Administration yang menyamar.
Warga negara Jepang Takeshi Ebisawa (57) berfoto, tanpa disadari dia dijebak, merundingkan kesepakatan dengan agen Drug Enforcement Administration yang menyamar. /Dailymail/U.S. Attorney's Office Southern Distric of NY

Keempat pria itu ditangkap Senin dan Selasa di Manhattan dan ditahan setelah penampilan pengadilan pertama mereka.

Ebisawa, yang dikenal sebagai anggota sindikat kejahatan internasional Yakuza, telah berada di bawah pengawasan DEA sejak 2019, dengan badan tersebut menyebutnya sebagai 'pemain besar' dalam perdagangan senjata dan narkoba.

Baca Juga: Kondisi Moral dan Psikologis Tentara Rusia Rendah, Tentara Ukraina Semangat dan Siap Mati untuk Negaranya

Agen yang menyamar melangkah lebih jauh dengan melakukan pertemuan di Jepang dan Thailand, menurut pengaduan tersebut.

Ebisawa diduga memiliki kata sandi 'bambu' sebagai pengganti kata senjata, yang ditujukan untuk kelompok berbasis etnis Tentara Negara Bagian Shan dan Persatuan Nasional Karen.

Dan dia dikatakan telah menggunakan kata sandi 'kue' untuk narkoba.

Baca Juga: Kremlin: Semua Foto dan Video tentang 'Kejahatan' Pasukan Rusia di Bucha adalah 'Provokasi' Otoritas Ukraina

Tiga dari empat yang ditangkap, termasuk pemimpin Yakuza, yakin senjata itu telah dicuri dari pangkalan militer AS di Afghanistan.

Menurut pengaduan, Singhasiri dan Ebisawa berencana untuk mendistribusikan lebih dari 500 kilogram sabu dan 500 kilogram heroin lainnya.

Baca Juga: Dua Warga Belarusia yang Dicurigai sebagai Mata-mata Ditangkap Pemerintah Polandia

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailymail.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah