Wow! Pasangan Diikat dan Dicambuk di Alun-Alun Kota setelah Rekaman Tabu Milik Mereka Bocor di Media Sosial

- 4 Juni 2022, 14:51 WIB
Seorang wanita diseret ke alun-alun kota untuk dicambuk.
Seorang wanita diseret ke alun-alun kota untuk dicambuk. /Dailystar/Ghana Web

Wa Naa yang bernama Na Fuseini Seidu Pelpuo IV mengklaim bahwa dialah yang memberikan sanksi pelecehan untuk menanamkan disiplin pada warga kota.

Dia menambahkan: "Selain cambuk, orang tua dari anak laki-laki dan perempuan juga akan setuju untuk membiarkan keduanya menikah dan tetap sebagai pasangan untuk menjadi penghalang bagi kaum muda dan menjalani kehidupan yang lurus."

Baca Juga: Vladimir Putin Kehabisan Pasukan dan Peralatan Militer Saat Invasi ke Ukraina Mencapai 100 Hari

GBA telah menanggapi pencambukan dengan sebuah pernyataan yang mengatakan: “Pencambukan terhadap orang-orang muda itu kuno, terbelakang, biadab dan keji, dan GBA mengutuk hal yang sama dengan tegas".

“Tindakan biadab itu bertentangan dengan Pasal 12 (2) dan 15 (1) (2) (a) dan (b) UUD 1992,” ungkap mereka.

Mengingat hal ini, GBA telah meminta “lembaga keamanan terkait untuk menangkap semua orang yang terlibat dalam kekerasan fisik terhadap dua orang muda tersebut, menyelidiki insiden tersebut dan memastikan bahwa para pelakunya diadili sesuai dengan hukum”.

Baca Juga: Saat Hiu 'Zombie' dengan Gigi Setajam Pisau Menyerang Mangsa Hanya Beberapa Inci dari Penyelam yang Terpana

Tukang reparasi telepon Bushran Khidiri, 32, adalah orang pertama yang ditangkap karena cambuk setelah diduga menyeret wanita itu ke kota.

Issahaku Mahama, 70, dan petani berusia 62 tahun Naa Sidiki Mahama juga telah ditangkap karena terlibat dalam pencabutan bulu mata.

GBA mengatakan akan mengawasi penyelidikan dan akan memberikan bantuan hukum yang diperlukan kepada para korban.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailystar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x