Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Tidak Diminati Pembeli, Bersiap Menjadi Rongsokan

- 29 Juni 2022, 15:01 WIB
Kapal pesiar terbesar di dunia tidak diminati pembeli, bersiap menjadi rongsokan.
Kapal pesiar terbesar di dunia tidak diminati pembeli, bersiap menjadi rongsokan. /Tangkapan Layar YouTube.com/inselvideo

ZONA PRIANGAN - Sebuah mega-liner yang belum rampung, yang akan menjadi salah satu kapal pesiar terbesar di dunia berada di galangan kapal di Jerman, menunggu untuk dijadikan barang rongsokan, karena administrator kebangkrutan tidak dapat menemukan pembeli, menurut majalah industri pelayaran An Bord.

Lambung bawah dari kapal yang dikenal sebagai Global Dream II, kapal kelas global kedua dari galangan kapal MV Werften yang bangkrut di pantai Baltik Jerman, akan dibuang dengan harga bekas.

An Bord melaporkan, mengutip administrator kebangkrutan Christoph Morgen. Mesin dan sebagian besar peralatan, yang telah dikirim, akan dijual, kata Morgen yang dikutip majalah Jerman pada konferensi pers pada hari Jumat.

Baca Juga: Perawat Wanita Mabuk di Sebuah Pesta, Memaksa Bocah Pria (14) untuk Berhubungan Menuntaskan Hasrat Seksualnya

Sekarang, Morgen lebih memfokuskan diri dengan kapal kembarannya, Global Dream, yang siap mengapung di dermaga di Wismar, Jerman utara, kata majalah itu.

Galangan kapal Wismar MV Werften dijual ke unit angkatan laut yang berbasis di Kiel Thyssenkrupp AG, yang berencana untuk membangun kapal militer di sana mulai tahun 2024, di tengah meningkatnya ketegangan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Ikatan Cinta Rabu 29 Juni 2022: Ricky Menghamili Elsa, Nino Kehabisan Akal, Andin Tertawa Lihat Tingkah Ammar

Sistem Kelautan ThyssenKrupp mengatakan pihaknya berharap dermaga besar akan tersedia pada akhir 2023. Awalnya, kedua kapal pesiar itu ditugaskan oleh Dream Cruise yang berbasis di Asia.

Dream Cruise kolaps bersama perusahaan induknya Genting Hong Kong pada awal tahun ini, setelah permintaan kapal pesiar mengalami penurunan karena pandemi Covid-19.

AnBord mengatakan rencana untuk untuk menyelesaikan Global Dream di situs Wismar telah gagal. Menurut majalah itu, Stena AB Swedia, yang ingin membuat produk kapal pesiar di Asia, adalah satu-satunya pemangku kepentingan, tetapi ketika mantan pemilik Genting Lim Kok Thay mengumumkan merek kapal pesiar baru di Singapura, China telah mempertahankan pembatasan perjalanan yang ketat.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Bloomberg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x