Waspada, Detoksifikasi Kambo Lewat Sop Singkong dan Racun Katak Bisa Membunuh Pasien, Terjadi di Amazon

- 1 Juni 2023, 05:19 WIB
Ritual penyembuhan Kambo.*
Ritual penyembuhan Kambo.* /Youtube/

Ritual itu sendiri dimulai dengan meminum sekitar seliter air atau sop singkong. Kemudian, orang melakukan ritual menggunakan batang api untuk membuat sejumlah bakaran kecil di kulit pasien, biasanya di area bahu.

Pembakaran ini membuat kulit melepuh yang kemudian mengelupas, dan luka kecil ini diolesi dengan Kambo, juga dikenal sebagai sapo, yakni sekresi beracun dari katak monyet raksasa.

Baca Juga: Penduduk Desa Honiara Menemukan Katak Sebesar Bayi Manusia, Menakutkan tapi Disebut Ayam Semak

Para pendukung Kambo mengklaim bahwa ritual ini bisa membantu menyembuhkan berbagai penyakit medis, mulai dari penyakit Alzheimer dan kanker, hingga diabetes, depresi, dan bahkan kemandulan.

Para peneliti telah mempelajari kambo bertahun-tahun, tetapi sejauh ini tidak ada riset sains untuk mendukung efek medis yang menguntungkan dari praktek suku Amazon ini. Namun, efek samping negatiflah yang banyak didokumentasikan.

Karena racun ini langsung kontak dengan daging manusia yang melakukan ritual kambo, ini akan langsung menuju sistem getah bening dan aliran darah, efeknya hampir seketika.

Baca Juga: Agak Aneh, Ada Katak Menyerang Ular dan Menelannya Secara Utuh, Peristiwa Itu Terjadi di Jakarta

Ketika racun ini menyebar ke seluruh tubuh, para pasien akan mulai merasakan serangkaian efek samping, khususnya muntah, untuk periode waktu yang bisa bervariasi antara 5 dan 30 menit, dan hingga beberapa jam dalam beberapa kasus.

Setelah ritual Kambo, pasien memerlukan air atau teh untuk membilas racun yang tersisa dari tubuhnya, tetapi walau mengikuti instruksi dengan baik, orang-orang masih terpapar risiko seperti muntah dan diare berkepanjangan, kejang otot, kejang-kejang, dan sebagainya.

Meskipun ada risiko kematian mempraktekkan ritual seperti kambo, orang-orang masih saja cenderung menggunakannya sebagai alternatif pengobatan konvensional, khususnya jika mereka merasa tertekan.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Oddity Central


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x