Ada Teori Mengerikan di Balik Karakter Winnie-The-Pooh

- 17 Januari 2024, 10:11 WIB
Karakter dalam cerita klasik Winnie-The-Pooh.*
Karakter dalam cerita klasik Winnie-The-Pooh.* /DALL.E

ZONA PRIANGAN – Pernahkan anda dengar mengenai teori yang cukup mengganggu, yang akan mengubah pandangan anda terhadap karakter beruang yang menyenangi madu dalam kartun klasik Winnie-the-Pooh.

Sebelum muncul dalam berbagai buku, acara-acara Disney, dan layar lebar, Pooh membuat debut dalam sebuah cerita anak-anak pada 1925.

Namun, sebuah hipotesis sangat mengerikan mengenai arti sesungguhnya dari masing-masing karakter dalam kisah mengharukan tersebut telah tersebar hampir seabad.

Baca Juga: Tersedia Pondok Winnie-the-Pooh untuk Menginap dan Disewakan, Hasil Kemitraan Disney dan Airbnb

Teori itu menyebutkan bahwa karakter-karakter seperti Eeyore, Piglet, dan Tigger diperkirakan melambangkan berbagai penyakit mental.

A.A. Milne, penulis Winnie-the-Pooh, dikatakan memiliki maksud tertentu pada hewan-hewan yang menghuni Hundred Acre Wood untuk menyimbolkan hal ini, meskipun secara luas telah lama dipercaya.

Teori ini pertama kali diajukan dalam Canadian Medical Association Journal yang dipublikasikan pada 2008. Menyebutkan bahwa para karakter tersebut tak diragukan lagi dihinggapi berbagai penyakit.

Baca Juga: Fosil Dinosaurus yang Hidup 66 Juta Tahun Lalu Berhasil Dirangkai Ulang dan Dijual Seharga Rp108,9 Miliar

Kertas kerja tersebut memberikan diagnosis pada karakter-karakter tersebut dan mengungkapkan “sisi gelap” masing-masing.

Termasuk fakta bahwa Winnie-the-Pooh memiliki kecerdasan terbatas, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan hiperaktif (ADHD); karakter beruang ini sering menganggap dirinya memiliki “otak yang sangat kecil.”

Selanjutnya, seperti dilansir Indiatimes, karakter Eeyore dikatakan menderita depresi, Owl mengidap dyslexia, Rabbit bersifat narsis, dan Piglet menderita kegelisahan.

Baca Juga: 'Spider-Man' Memuncaki Box Office Amerika Utara dengan $14.1 Juta

Disebutkan juga bahwa karakter anak laki-laki Christopher Robin memiliki masalah identitas gender masa kanak-kanak, dan Tigger memiliki ADHD, yang dinamai subtipe impulsif-hiperaktif.

Tafsiran lain menyebutkan bahwa binatang-binatang tersebut semuanya menyimbolkan beberapa identitas yang dirasuki Christopher Robin, atau bahwa ia menderita penyakit jiwa (schizophrenia).***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Indiatimes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah