Fosil Dinosaurus yang Hidup 66 Juta Tahun Lalu Berhasil Dirangkai Ulang dan Dijual Seharga Rp108,9 Miliar

- 22 Oktober 2021, 08:15 WIB
Kerangka triceratops terbesar yang pernah ditemukan, yang dikenal sebagai "Big John," dijual Kamis di rumah lelang Hotel Drouot di Paris.
Kerangka triceratops terbesar yang pernah ditemukan, yang dikenal sebagai "Big John," dijual Kamis di rumah lelang Hotel Drouot di Paris. /UPI/Eco Clement/Hotel Drouot

ZONA PRIANGAN - Kerangka dinosaurus yang dijuluki "Big John" atau fosil Triceratops terbesar di dunia yang pernah ditemukan, dijual seharga $7,7 juta Kamis di rumah lelang Hotel Drouot di Paris, ini merupakan rekor baru di Eropa.

Kerangka berusia 66 juta tahun itu pertama kali ditemukan di South Dakota oleh ahli geologi Walter W. Stein Bill pada tahun 2014.

Nama pembeli, yang diyakini sebagai kolektor dari Amerika Serikat, tidak diungkapkan. Kerangka, yang sekitar 60 persen selesai ini, berukuran panjang 26 kaki atau lebih kurang 7,92 meter.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Jumat 22 Oktober 2021: Al Terjebak Kawanan Teror, Jessica Kabur, Hubungan Rendy-Katrin Terancam

Rumah lelang mengatakan bahwa robekan pada tulang selangka Big John adalah bukti perkelahian dengan triceratops yang lebih kecil.

"Pertempuran kekerasan ini terjadi selama masa hidup hewan-hewan ini, mungkin karena alasan pertahanan teritorial atau berebut pasangan," kata Hotel Drouot dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 21 Oktober 2021.

Nama Triceratops, yang berarti "wajah bertanduk tiga," adalah dinosaurus ceratopsid chasmosaurine herbivora yang muncul selama tahap Maastrichtian akhir dari periode Kapur Akhir, hampir 70 juta tahun yang lalu di tempat yang sekarang disebut Amerika Utara.

Baca Juga: Gigi Hiu Megalodon Sepanjang 6 Inci Ditemukan di Lepas Pantai Venesia

"Big John tinggal di Laramidia, sebuah benua pulau yang membentang dari Alaska saat ini ke Meksiko. Dia mati di dataran banjir kuno - formasi geologi Hell Creek saat ini [di South Dakota] - memungkinkan pelestarian kerangkanya di lumpur, sedimen tanpa aktivitas biologis apa pun."

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x